Kecerobohan yang Berujung pada Kekalahan
JAKARTA, KOMPAS — Kesalahan kecil pada lini pertahanan sering berdampak besar pada pertandingan. Saat lawan memanfaatkan kecerobohan itu menjadi gol, kegagalan merebut poin penuh menjadi hukuman bagi tim yang teledor.
Pada Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 pekan ke-17, Minggu (3/12), di GOR Ciracas, kecerobohan dilakukan oleh beberapa tim sehingga menyebabkan kekalahan atau imbang.
Kecerobohan itu dilakukan oleh pemain belakang Mandiri Selection sehingga kalah dari Buperta Cibubur dengan skor 0-1. Kekalahan itu membuat Mandiri yang menempati posisi ketiga berada dalam kejaran Kabomania yang memiliki nilai sama.
Kecerobohan terjadi saat Buperta mendapat tendangan sudut. Bola dikirim ke kotak penalti dan jatuh ke kaki pemain Mandiri. Dalam kondisi rawan semacam itu, bola bukan dijauhkan dari gawang, melainkan justru dioper pelan kepada rekannya.
Mahesa Juljahra Putra langsung menyerobot bola dan menjebol gawang Mandiri.
Pelatih Mandiri Muksin Alatas mengakui kecerobohan itu karena pemainnya tidak antisipatif terhadap serangan lawan.
”Mereka tidak berani untuk pegang bola sendiri dan langsung buang ke depan. Mungkin di situ mereka panik karena tertekan serangan lawan. Jadinya malah blunder,” kata Muksin.
Kecerobohan pemain juga terjadi dalam pertandingan antara Cibinong Raya dan Jakarta Football Academy (JFA). Cibinong, yang diperkuat empat pemain baru, berusaha menekan JFA dengan serangan dari kedua sayap.
Kesempatan bagi Cibinong datang ketika gelandang JFA melepas umpan panjang mendatar kepada temannya. Penyerang Cibinong, Imam Afif Faizal, merebut bola dan berlari sendirian ke depan gawang, lalu mencetak gol.
”Kami berniat membangun serangan, tetapi justru diserang. Para pemain kaget dan tidak siap. Ini menjadi evaluasi kami. Serangan penting, tetapi pertahanan juga sangat penting,” kata Pelatih JFA Achmad Zulkifli.
JFA lolos dari kekalahan setelah Riski Praganta Ginting mencetak gol penyeimbang. Laga berakhir dengan skor 1-1.
Talenta Muda FU 15 juga memanfaatkan kecerobohan Pelita Jaya untuk mencetak gol kedua. Gol itu diawali dari umpan pelan Pelita yang diserobot pemain Talenta. Bola diumpankan ke Ahmad Fauzi yang langsung menusuk ke kotak penalti dan mengecoh kiper. Laga itu dimenangi Talenta Muda dengan skor 2-0.
”Saya menginstruksikan mereka untuk menekan di depan agar bisa merebut bola dan langsung menyerang ke gawang. Taktik itu membuat lawan melakukan kesalahan,” kata Rici Fauzi, Pelatih Talenta Muda.
Sakit
Ada dua pemain yang terjatuh dan memerlukan perawatan serius karena mengalami dehidrasi berat, kelelahan, kepanasan, dan sakit. Tim paramedis harus bekerja ekstra keras menstabilkan kondisi keduanya guna mencegah dampak yang fatal.
Kedua pemain itu adalah Muhammad Kausar dari Mandiri Selection dan Dio Maulana Putra dari Pelita Jaya. Dio tiba-tiba jatuh dan mengalami kejang saat berdiri di dekat kotak penalti.
Tim paramedis menggunakan tabung dan selang oksigen untuk menjaga kestabilan napas Dio. Hal yang sama juga dilakukan tim paramedis terhadap Kausar.
”Dio sudah sakit flu sejak Jumat (1/12) dan memaksa diri bermain pada laga tunda. Hari ini, Dio kembali bermain sejak awal laga dan tidak memberi tahu pelatihnya bahwa dia sakit. Kondisi itu memicu kelelahan dan dehidrasi serta diperparah oleh panas terik. Kausar juga sakit, tetapi dia sempat memberi tanda kondisinya sudah payah sebelum terjatuh,” kata Budi Sabarudin, koordinator tim paramedis.
Insiden itu membuat pengawas pertandingan Benyamin Leo Betty memastikan semua pemain yang akan bertanding dalam kondisi sehat.
”Apakah ada yang sakit? Jika sakit jangan memaksa diri bermain! Jangan membahayakan diri kalian! Tadi sudah ada dua pemain kolaps karena sakit dan memaksa diri bermain,” kata Benyamin kepada semua pemain yang akan masuk lapangan.
(ECA/DD18)