Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

”Wajah-wajah” Baru Perkaya Permainan Tim

 

 

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tim di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 akan memaksimalkan peran pemain baru untuk meraih hasil maksimal pada laga pekan ke-17, Minggu (3/12), di Lapangan Ciracas, Jakarta Timur. Kehadiran wajah-wajah baru itu memperkaya opsi taktik dan permainan tim.

Ambisi besar itu salah satunya diusung Siaga Pratama, tim yang kini menghuni zona bahaya degradasi, yaitu di peringkat ke-14. Tim asal Bojong Gede, Bogor, itu merekrut sejumlah pemain baru di putaran kedua musim ini untuk mengubah peruntungan mereka di LKG.

Setidaknya lima pemain baru mereka datangkan guna menambal kelemahan di sektor belakang dan tengah. Siaga Pratama adalah tim dengan pertahanan terburuk keempat, yaitu setelah SSJ Kota Bogor, Garuda Putera Bekasi, dan Remci Tangerang. Gawang Siaga telah kebobolan 23 gol di 16 laga yang telah berlangsung.

Perombakan pemain di Siaga langsung terasa, pekan lalu. Mereka hanya kalah 0-1 dari ASIOP Apacinti, tim paling tajam di LKG musim ini dengan koleksi 39 gol dari 16 laga.

Perbaikan kinerja pertahanan itu lantas meningkatkan kepercayaan diri Siaga menjelang duel kontra Villa 2000, pekan ini. Mereka optimistis meraih poin penuh pada pekan kedua putaran kedua ini.

Siaga paling tidak dapat memanfaatkan kelelahan pemain lawan. Villa 2000, tim asal Tangerang Selatan, hanya punya waktu dua hari beristirahat seusai melakoni laga tunda kontra SSJ Kota Bogor. Villa menang 2-0 pada laga tunda, Jumat (1/12).

”Adanya penambahan pemain ini sangat membantu karena bisa mengangkat performa pemain yang lain untuk mengambil poin penuh besok (hari ini). Mereka menambal kelemahan yang ada di tim selama ini,” tutur Abdush Shobur, Pelatih Siaga Pratama, Sabtu (2/12).

Abdush menambahkan, dirinya juga akan mengubah taktik, khususnya dalam serangan. Suntikan kekuatan di lini tengah membuat tim ini lebih berani dalam membangun serangan dan menguasai bola. ”Biasanya, kami lebih mengandalkan pola serangan balik. Namun, itu tidak lagi. Kami lebih berinisiatif membangun serangan mulai dari bawah dan memperkuat penyelesaian akhir,” ujarnya.

Hadirnya wajah-wajah baru di tubuh tim juga dirasakan positif oleh Cibinong Raya. Pekan lalu, penghuni tepi zona degradasi itu menahan Remci Tangerang, 1-1, setelah sempat terpuruk pada tiga laga sebelumnya tanpa mampu membuat satu gol pun.

Sebanyak empat pemain baru di posisi lini tengah dan depan diharapkan mampu memperkuat ”mesin” serangan tim. Minggu pagi ini, mesin baru itu akan diuji pemuncak klasemen, Jakarta Football Academy (JFA), yang sejauh ini tampil sangat solid.

”Pertahanan tetap diperkuat. Namun, kami lebih fokus ke (perbaikan) lini tengah dan depan. Kami harus dapat memperbaiki aliran bola agar tidak cepat hilang di tengah seperti pekan lalu,” ujar Sairan, Pelatih Cibinong Raya.

Di kubu sebaliknya, JFA masih mengandalkan wajah-wajah lama, seperti Muhammad Pandu Mahardika dan Nestor Agung, di putaran kedua ini. Pelatih JFA Achmad Zulkifli masih puas dengan kinerja timnya sehingga belum memerlukan tenaga baru. Di sisi lain, perombakan dikhawatirkan memengaruhi kekompakkan tim.

Hanya saja, JFA kemungkinan akan melakukan rotasi pemain di laga kontra Cibinong. Serupa Villa 2000, mereka masih dihantui kelelahan setelah menjalani laga tunda kontra Pelita Jaya, Jumat. Pandu Mahardika menyumbang satu gol di laga itu.

Rotasi pemain

Rotasi pemain adalah hal yang sulit dihindari di kompetisi usia muda seperti LKG. Kompetisi yang bertujuan mengasah bakat para pemain muda ini mewajibkan setiap tim memainkan seluruh (tujuh) pemain cadangannya.

Menurut Pelatih Matador Mekarsari Iskandar, ia harus cermat merotasi para pemainnya, tidak terkecuali untuk lima anak yang baru bergabung di timnya. Tujuannya agar setiap anak punya kesempatan belajar.

”Kadang-kadang semua pemain kualitasnya tidak sama. Untuk itu, sebagai pelatih, saya harus memikirkan betul taktik yang tepat agar kami tetap kuat meskipun pemainnya diganti-ganti,” tutur Iskandar.

Di sisi lain, kehadiran pemain baru di tim seperti Matador memaksa calon lawannya waspada. ASIOP, yang kini berada di peringkat kedua, enggan meremehkan calon lawannya, Matador, di duel Minggu ini.

Pekan lalu, mesin kreasi mereka dibuat tidak berkutik karena dikawal dua bek baru Siaga Pratama. Pelatih ASIOP Yayat Supriatna tidak ingin itu terulang.

Untuk itu, Yayat menyiapkan strategi khusus memperkaya variasi serangan, salah satunya dengan memainkan penyerang bayangan. ”Ini strategi agar penyerang lain bisa keluar dari tekanan dan tampil efisien ke depan untuk menciptakan gol,” ujarnya.

Antisipasi serupa juga dilakukan Villa 2000. Pelatih Villa 2000 Ferdiansyah mengatakan, ia sudah mempelajari pola permainan Siaga Pratama. (DD18/JON)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer