Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Konsistensi Perbaikan Performa Tim Papan Bawah Diuji

 

 

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tim papan bawah di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 berusaha mempertahankan konsistensi perbaikan permainannya. Hasil positif yang mereka raih pada pekan lalu menjadi lecutan motivasi untuk kembali mendapatkan hasil optimal di pekan ke-19, Minggu (17/12).

Sejumlah tim papan bawah menunjukkan permainan yang apik pada pekan ke-18. Mereka bisa menahan imbang, bahkan menang atas tim-tim yang memiliki peringkat di atasnya. Tim-tim tersebut meliputi Garuda Putra Bekasi (peringkat ke-15), Siaga Pratama (13), Talenta Muda FU 15 (12), dan Pelita Jaya (10).

Pemain SSB Mandiri Selection SS Muhammad Afif Fathoni (biru) berebut bola dengan pemain SSB Talenta Muda FU 15 Syaeful Hardiyansyah pada laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (5/11). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1.

Pada laga pekan lalu, Garuda Putra Bekasi menahan 0-0 Matador Mekarsari (7). Pelatih Garuda Putra Bekasi Sadin Lacandra berharap, para pemainnya bisa menjaga semangat ketika melawan Pelita Jaya pekan ini.

”Dengan bisa menahan imbang Matador Mekarsari kemarin, anak-anak semakin termotivasi untuk bisa mencuri poin dari Pelita Jaya. Persiapan anak-anak pun semakin matang,” ujar Sadin, Sabtu.

Ia menilai, timnya berpeluang menang atas Pelita Jaya yang posisinya juga di papan bawah. Untuk itu, ia memfokuskan latihan sepekan terakhir pada penyelesaian akhir.

”Kami membutuhkan poin agar terhindar dari degradasi. Walaupun besok terus menyerang, saya tetap minta pemain belakang fokus,” ucap Sadin.

 

Kompas/PRIYOMBODO

 

Tak mau kalah, Pelita Jaya juga menyiapkan berbagai strategi untuk bisa mencuri poin dari Garuda Putra Bekasi. Setelah berhasil menang 1-0 atas Bina Taruna (8) pada pekan lalu, Pelita Jaya terus meningkatkan strategi menyerang dan daya tahan.

”Persiapan terus ditingkatkan, baik skill maupun power. Prinsipnya, kami harus menang melawan Garuda Putra Bekasi karena daya juang tim masih tinggi,” kata Pelatih Pelita Jaya Ferry Rumbayan. ”Saya minta anak- anak main terbuka dan perkuat lini depan,” katanya.

Kepercayaan diri juga tumbuh dalam diri pemain Siaga Pratama. Setelah menahan imbang 0-0 Kabomania (4) pada pekan lalu, Siaga Pratama akan lebih memaksimalkan lini depan. Tambahan lima penyerang baru di awal putaran kedua ini diharapkan mampu meningkatkan serangan tim secara signifikan, terutama ketika menghadapi Remci Tangerang pekan ini. ”Kami akan memaksimalkan setiap peluang yang ada,” ujar Pelatih Siaga Pratama Abdush Shobur

Meski demikian, Abdush Shobur mengingatkan pemainnya agar tetap waspada terhadap serangan balik lawan. Apalagi, timnya harus mencuri poin di semua laga sisa agar terhindar dari degradasi. ”Setiap lini, terutama di belakang, harus selalu fokus dari menit awal sampai akhir,” ucapnya.

Sementara itu, Talenta Muda FU 15 tetap tidak akan meremehkan Cibinong Raya (11) pada pertandingan pekan ini. Kedua tim sama-sama memiliki tambahan pemain. Pelatih Talenta FU 15 Rici Vauzi mengatakan, sepekan ini fokus mengevaluasi dan menyempurnakan penyelesaian akhir agar lebih efektif.

”Kami tetap mengantisipasi kehadiran pemain-pemain baru lawan. Hanya saja, fokus kami supaya ketika dapat bola harus cepat melakukan transisi untuk melakukan serangan,” katanya.

Antisipasi kebangkitan

Permainan apik sejumlah tim papan bawah pekan lalu telah menyita perhatian para pelatih tim papan atas. Bahkan, mereka mulai waspada dengan kebangkitan tim-tim papan bawah itu.

Pelatih tim pemuncak klasemen sementara, Jakarta Football Academy (JFA), Achmad Zulkifli, mengatakan, penambahan pemain baru dalam kubu tim-tim papan bawah, terutama tim promosi, memang telah berdampak signifikan terhadap permainan mereka. Mulai dari pertahanan, kreativitas di lini tengah, hingga serangan tim-tim yang mendapatkan tambahan pemain baru itu telah berubah jauh lebih baik dari putaran pertama.

”Kami kecolongan ketika melawan Cibinong Raya di pekan ke-17. Kami tak menyangka, tambahan pemain baru membuat serangan mereka lebih berbahaya. Akibatnya, kami hanya imbang 1-1 dengan mereka,” katanya.

Untuk memetakan kekuatan tim-tim yang hadir dengan tambahan pemain, Zulkifli berusaha menonton semua permainan tim lain. Dengan demikian, ia bisa menemukan kelemahan dari setiap tim itu.

Hal serupa diungkapkan Pelatih ASIOP Apacinti (2) Yayat Supriatna. Ia mengutarakan, selain tetap mematangkan kemampuan tim, ia juga berupaya menyaksikan langsung permainan para tim yang mendapatkan tambahan pemain baru itu.

”Penambahan pemain baru tentu ada sisi positif dan negatif. Secara individu, kemungkinan besar pemain baru itu memiliki kemampuan lebih baik sehingga menambah kekuatan timnya. Namun, secara tim, mereka masih belum padu. Itu menjadi celah untuk kami mencuri poin dari mereka,” ujarnya. (DD18/DRI)

 

Sumber berita: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer