Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Latihan Intensif Selalu Berbuah Manis

JAKARTA, KOMPAS — Laga pekan ke-20 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 menjadi ajang pembuktian, pentingnya proses latihan untuk meraih kemenangan saat laga. Latihan yang konsisten dan program yang terstruktur akan berbuah penampilan yang baik pula

Konsistensi latihan berbuah kemenangan dialami oleh tim papan bawah Siaga Pratama, Sabtu (23/12), di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta. Tim asuhan Abdush Shobur itu menekuk pemuncak klasemen sementara pekan sebelumnya, Jakarta Football Academy (JFA), 2-0. Meski masih jauh dari capaian sekolah sepak bola (SSB) lainnya, Siaga Pratama mengemas 20 poin seusai laga terakhir pada 2017.

Pemain Siaga Pratama (hijau) berebut bola dengan pemain Jakarta Football Academy dalam lanjutan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu (23/12). Dalam pertandingan itu, Siaga Pratama menang atas JFA dengan skor 2-0.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Pemain Siaga Pratama (hijau) berebut bola dengan pemain Jakarta Football Academy dalam lanjutan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu (23/12). Dalam pertandingan itu, Siaga Pratama menang atas JFA dengan skor 2-0.

Abdush Shobur mengatakan, program latihan sebelum laga fokus pada perbaikan pola serangan. Selama ini, Siaga Pratama menyerang lawan secara monoton. Hanya pemain depan yang menjadi tumpuan. Hasilnya, Siaga baru mengoleksi 17 gol selama 19 pekan.

Untuk memecah kebuntuan, kata Abdush, timnya berlatih pola serangan yang memanfaatkan pemain dari lini kedua. Pemain depan yang sudah menguasai bola di lini pertahanan lawan, tidak bertugas untuk mengeksekusinya. Ia justru harus mundur sambil mengumpan kepada pemain yang muncul dari belakang.

”Kami menyebutnya pola man coming from behind. Pola itu kami latih secara berulang-ulang,” kata Shobur seusai laga.

Pada menit ke-27, Siaga Pratama menerapkan hasil latihan mereka. Wildhan yang menerima umpan balik dari kotak penalti melepas tendangan ke gawang. Bola salah diantisipasi bek JFA dan menjadi gol.

Pada menit ke-47, Satria Thoriq NM ikut menjebol gawang JFA dari sisi kiri, dengan skema serangan yang serupa.

Pada laga lainnya, program latihan yang baik ikut membantu Cibinong Putra meraih kemenangan atas Bina Taruna dengan skor 1-0. Sairan, Pelatih Cibinong Putra, mengatakan, timnya melatih serangan dengan umpan terobosan untuk mencetak gol.

”Kami sering berlatih menempatkan bola di belakang garis pertahanan lawan. Latihan itu dipraktikkan dengan baik dan akhirnya menjadi gol yang dicetak oleh Dwi Putra Pratama pada menit ke-45,” kata Sairan.

Namun, latihan-latihan penyelesaian akhir yang lain tidak berjalan dengan efektif karena terkendala hujan dan banyaknya kegiatan sekolah dari para pemainnya. Latihan yang tidak efektif itu membuat beberapa peluang Cibinong terbuang.

”Kami seharusnya lebih sering berlatih serangan sayap dan penyelesaian akhir dari lini kedua. Karena latihan tidak efektif, kami bisa menyerang dari sayap, tetapi tidak ada pemain yang menyambut umpan di depan gawang atau dari lini kedua,” kata Sairan.

Sementara itu, ASIOP Apacinti tidak mendapat hasil yang memuaskan karena kurang mengasah lini depan. Meskipun menang 1-0 atas Remci Tangerang dan bermain dominan, serangan ASIOP masih tumpul

Terdapat satu peluang emas yang disia-siakan penyerang ASIOP saat posisinya sudah ada di kotak penalti lawan dan hanya berhadapan dengan kiper.

”Selama sepekan kami berlatih menguatkan lini belakang dan lini tengah,” ujar Pelatih ASIOP Yayat Supriatna.

Program itu merupakan persiapan untuk melawan JFA dan Mandiri Selection SS pada pekan berikutnya. Latihan yang mengutamakan pola serangan kombinasi menyebabkan para pemain tidak berani menendang ke arah gawang dari luar kotak penalti. Hal itu merugikan ASIOP saat menghadapi Remci yang justru menempatkan 5-7 pemain di dalam kotak penalti.

Meskipun demikian, selama laga berlangsung ASIOP memperlihatkan organisasi permainan yang rapi. Menurut Yayat, pengorganisasian permainan telah dibangun sejak awal program latihan. Awalnya, tim dibagi menjadi tiga bagian, lini depan, lini tengah, dan lini belakang.

Setelah matang di setiap lini, tahap latihan beranjak lebih tinggi menjadi pematangan tim secara utuh.

”Sejak awal kami tidak pernah mengubah formasi, yang kami ubah adalah posisi pemain. Hal itu membuat kami bisa bermain secara konsisten,” kata Yayat.

Pada laga lainnya, Matador Mekarsari menang 3-0 atas Pelita Jaya. Kemenangan itu menjaga posisi mereka di urutan kelima. ”Kemenangan ini adalah buah dari latihan finishing yang kami lakukan berulang kali,” kata Pelatih Matador Iskandar.

Para pemain Matador bermain taktis untuk mengalirkan bola. Hal itu memudahkan Muhamad Randhika mencetak dua gol pada menit ke-16 dan ke-28. Cois Artomoro Raya menambah gol pada menit ke-47.

Iskandar mengatakan, timnya harus menambah produktivitas gol karena mereka baru surplus enam gol. (ECA/DD01)

Sumber berita: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer