Duel Panas Perebutan Puncak Klasemen
Satu pekan setelah masa liburan selesai, Liga Kompas Gramedia musim 2017/2018 berlanjut lagi dengan semangat baru. Pekan ke-21 kali ini menjadi penanda kepada tim-tim papan atas klasemen sementara untuk semakin meningkatkan lagi semangat mereka, karena jumlah pertandingan tinggal dalam hitungan jari. Untungnya cuaca sudah bukan menjadi kendala lagi pada pekan ke-21 kali ini. Sejak dimulainya peluit panjang pertama pada pertandingan pembuka hingga peluit panjang akhir pada pertandingan penutup pekan ini cuaca sangat mendukung, tidak terlalu cerah dan tidak hujan juga.
Tren Positif Cibinong Raya
Setelah pekan lalu menang tipis atas Bina Taruna, pekan ini Cibinong Raya semakin yakin untuk meninggalkan papan bawah klasemen dengan melibas Garuda Putra Bekasi 2 gol tanpa balas. Semenjak babak pertama, kedua tim sering melakukan umpan-umpan lambung dengan cepat. Namun sayang, hanya beberapa kali yang akurat. Garuda Putra Bekasi kesulitan untuk menahan bola ada di pihak mereka dengan lama, sehingga strategi yang dijalankan tampak berantakan.
Di babak kedua Cibinong Raya semakin menekan lini pertahanan Garuda Putra Bekasi, dan kali ini mereka mengubah strategi untuk bermain lebih tenang dengan umpan-umpan pendek. Hasilnya tidak lama terlihat, Dwi Putra Pratama yang belakangan menjadi unggulan lini depan Cibinong Raya, mencetak gol pada menit ke-47. Disusul oleh gol Sofian Veda Wiraxena pada menit ke-57.
Syairan, pelatih Cibinong Raya yang ditemui oleh tim LKG mengaku bahwa pergantian pemain menjadi kunci kemenangan kali ini. “Di babak pertama, beberapa pemain yang karakter utama-nya lebih banyak dribbling, seperti Zidan, Nanda, dan Aldiano, kami ganti dengan pemain yang fokus di passing”, ujar Syairan seusai pertandingan. Ia juga mengaku bersyukur dengan tren positif Cibinong Raya belakangan. Motivasi pemain juga menjadi semakin terangkat dengan hasil kemenangan kali ini.
Gagalnya Remci Tangerang Lepas dari Papan Bawah Klasemen
Bertemu dengan Remci Tangerang pada pertandingan pekan ini, Villa 2000 bermain lebih agresif ketimbang pekan sebelumnya. Sejak menit pertama pace umpan yang cepat membuat formasi pemain Remci Tangerang menjadi terdorong ke belakang. Namun ini tidak bertahan lama, instruksi pelatih Remci, Auriga Sony Prabowo, untuk bertahan dengan disiplin membuahkan hasil. Pertahanan ketat dan disiplin yang dilakukan Remci berhasil menahan tempo permainan menjadi kembali normal. Mengandalkan counter-attack, Remci memercayakan Mochammad Rizky Rizaldy (17) untuk menunggu umpan lambung dari lini belakang.
Babak kedua pemain Remci semakin percaya diri dengan keberhasilan pola bertahan yang mereka lakukan di babak pertama, sehingga kali ini mereka mencoba menekan dan lebih banyak memberikan serangan ke gawang Villa 2000. Hasilnya pada menit ke-54, sundulan Surya Dharma Putra (10) berhasil mengakhiri paceklik gol Remci Tangerang dalam beberapa pekan terakhir. Namun sayang, kedudukan ini tidak bertahan lama. Tiga menit setelah gol pertama Surya Dharma, Muhammad David Ferdinand (13) melesakkan gol balasannya untuk Villa 2000.
Pelatih Remci Tangerang, Auriga Sony Prabowo, merasa gol balasan dari Villa 2000 tidak seharusnya terjadi, karena diawali dengan kemelut di depan gawang yang membuat penglihatan kiper kepada bola menjadi minim. “Kami mengakui koordinasi Villa 2000 sangat bagus, sehingga babak pertama Remci bermain defensif untuk membaca pola lawan. Babak kedua kami berusaha ofensif dan berbuah gol”, ucap Auriga Sony. “Meminimalisir kesalahan minor dan meningkatkan transisi dari lini tengah menuju depan adalah PR dari Remci selanjutnya,” tambah Auriga Sony.
Perang Bintang antara Pemuncak Klasemen
Asiop Apacinti yang baru 1 pekan menduduki posisi pemuncak klasemen, langsung dihadapkan dengan posisi ke-2 klasemen, Jakarta Football Academy yang hanya terpaut jumlah gol. Setelah mengalami kekalahan yang tidak terduga melawan Siaga Pratama di pekan sebelumnya, kali ini JFA bermain dengan kekuatan penuh dan semangat yang jauh lebih tinggi. Namun seperti halnya pertandingan antara Asiop Apacinti dan JFA pada paruh musim sebelumnya, pemain kedua tim tampak grogi dan tidak tenang pada pertandingan kali ini. Ditambah lagi dengan perolehan poin yang sama, hasil pertandingan ini akan sangat menentukan siapakah yang menjadi Juara Liga Kompas Gramedia musim ini.
Tidak tenangnya permainan kedua tim membuat banyak pelanggaran-pelanggaran yang tidak seharusnya terjadi selama pertandingan. Ada lebih dari 4 kartu kuning yang keluar dari saku Wasit pada pertandingan kali ini. Walaupun penguasaan bola cukup berimbang antara kedua tim, namun serangan JFA jauh lebih terarah ketimbang Asiop Apacinti.
Performa lini belakang Asiop Apacinti yang dikepalai Uchida Sudirman bermain sangat bagus, meskipun tidak diikuti oleh performa lini depan mereka. Tidak ada gol satu pun yang tercipta pada pertandingan kali ini. Ahmad Zulkifli, pelatih dari JFA, mengaku kedua tim sama-sama butuh poin untuk memastikan posisi pemuncak klasemen sementara. “Saya merasa puas dengan performa anak-anak di babak pertama, tapi di babak kedua kondisi fisik mereka melemah, sehingga strategi yang diterapkan jadi belum optimal”, ujar Ahmad Zulkifli seusai pertandingan.
Masa libur akhir tahun kemaren tidak menjadi kendala yang serius bagi pasukan Jakarta Football Academy karena sejak tanggal 2 Januari mereka sudah mulai latihan rutin lagi. Ahmad Zulkifli juga menambahkan bahwa selisih gol yang nantinya akan menentukan posisi Juara Liga Kompas Gramedia kali ini.
Kabomania, Tertahan di Peringkat 4
Kabomania yang kali ini melawan Matador Mekarsari, jika konsisten meraih poin seperti tiap pekannya, memiliki kesempatan untuk mengambil posisi ke-3 dari Mandiri Selection. Karena pada pertandingan sebelumnya Mandiri Selection hanya berhasil meraih 1 poin dari Siaga Pratama. Namun sayang, tidak optimalnya serangan-serangan Kabomania pada pertandingan melawan Matador Mekarsari kali ini menjadi halangan untuk meraih poin penuh. Diperkuat oleh Andrian Rusdianto (14) yang mendapatkan gelar Player of The Month bulan Desember, Kabomania tidak berhasil memanfaatkan momentum pada pertandingan di pekan ini.
Sejak babak pertama, pemain Kabomania lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan. Pola taktik 3 pemain belakang, membuat lini tengah Kabomania menjadi lebih rapat. Banyak serangan balik Matador Mekarsari justru terhenti sampai lini tengah Kabomania.
Kedua tim sama-sama saling mengunggulkan kecepatan lari dan dribbling masing-masing pemain. Tidak jarang terjadi duel sprint di sisi-sisi lapangan oleh kedua tim. Chepy Jumhana, Asisten Pelatih Kabomania dan Abdul Rojak, Pelatih Kabomania berkali-kali menginstruksikan agar pemain-pemainnya bermain lebih agresif. Namun hingga peluit panjang ditiup tidak ada gol yang tercipta, dan Kabomania masih bertahan di posisi ke-4 klasemen sementara.