Motivasi Tinggi Jadi Kunci Kemenangan
JAKARTA, KOMPAS — Setelah dua pekan merasakan puncak klasemen sementara Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, ASIOP Apacinti tergusur ke peringkat kedua. Mereka tidak mampu meladeni Mandiri Selection Soccer School yang tampil dengan motivasi tinggi pada laga pekan ke-22 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (14/1).
ASIOP unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Turangga Seta Heriwibowo pada menit kedua. Meski tertinggal, Mandiri Selection justru semakin menekan dan meningkatkan serangan. Pada menit kedelapan, Mandiri Selection bisa menyamakan kedudukan melalui gol Muhammad Kausar.
Mandiri Selection terus mengandalkan senjata utama mereka, yaitu kemampuan mengoper bola dengan akurat. Berkat umpan silang yang matang dari sayap kanan, sang kapten Mandiri Selection, Rabbani Tasnim Siddiq, pun berhasil membawa timnya unggul 2-1. Kedudukan bertahan hingga laga usai.
”Kami memang termotivasi untuk mengejar tim-tim di atas kami dan ini laga yang penting,” kata Rabbani.
Motivasi tinggi itu pula yang membuat Rabbani kembali tajam dan bisa mencetak gol setelah sempat tumpul selama tiga pekan terakhir. Rabbani dan kawan-kawan kini masih berada di peringkat ketiga dengan 42 poin. Mereka berusaha kembali menguasai puncak klasemen seperti pada awal musim ini.
Pelatih ASIOP Apacinti Yayat Supriatna mengakui bahwa lawannya tampil lebih ngotot. ”Kami kalah karena Mandiri Selection berhasil menekan secara fisik. Mereka juga merupakan tim dengan pertahanan terbaik di kompetisi ini,” katanya.
Meski kalah, Yayat sangat mengapresiasi para pemainnya yang tetap bermain sesuai instruksi pelatih. Dari aspek kemampuan teknik dan fisik, Yayat menilai timnya tidak kalah.
Kekalahan ASIOP ini pun menjadi suntikan semangat bagi Jakarta Football Academy (JFA) saat melawan Villa 2000 pada laga berikutnya. Kemenangan atau hasil imbang pada laga itu akan membawa JFA kembali ke puncak klasemen dan menggusur ASIOP. Kesempatan itu tidak disia-siakan JFA yang kemudian memenangi laga itu, 2-0. ”Betul, kekalahan ASIOP jelas menambah motivasi kami,” kata Pelatih JFA Achmad Zulkifli.
Namun, motivasi tinggi tanpa kemampuan mengontrol emosi justru merugikan JFA. Salah satu pemain mereka, Yoga Febriana, melakukan pelanggaran keras sehingga diganjar kartu merah pada babak pertama.
Karena itu, JFA perlu berhati-hati meski kini memimpin dengan nilai 48, unggul tiga poin atas ASIOP. Tanpa menjaga konsistensi, ASIOP bisa kembali merebut puncak klasemen.
Garuda Putra bangkit
Pada laga lain, motivasi tinggi juga membantu Garuda Putra Bekasi untuk bangkit. Mereka menang 2-0 atas SSJ Kota
Bogor dalam duel dua tim papan bawah.
Meski menang, Garuda Putra masih berada di zona degradasi, yaitu peringkat ke-15 dengan 7 poin. Sementara SSJ Kota Bogor masih di dasar klasemen, atau posisi ke-16, dengan 4 poin.
”Kami malu kalau sampai kalah jika melawan tim yang sama-sama di bawah,” kata pemain Garuda Putra Bekasi, Henride Rizki Tompodung.
Namun, jika kalah dari tim papan atas, Henride masih bisa memaklumi karena mereka juga tidak bisa berlatih maksimal. Selama ini tempat latihan mereka sedang direnovasi dan tim berlatih di lapangan yang kurang ideal.
Pelatih Garuda Putra Bekasi Sadin Lacandra mengatakan, mereka masih optimistis bisa keluar dari zona degradasi. Kemenangan atas SSJ Kota Bogor jadi penyemangat timnya melanjutkan perjuangan lepas dari zona degradasi. ”Pada laga-laga berikutnya, target kami tidak muluk. Kami berusaha mendapatkan satu poin saja di setiap laga,” kata Sadin. (DEN)
Sumber: Kompas.id