JAKARTA, KOMPAS — Tekanan bagi tim-tim peringkat atas, seperti Jakarta Football Academy dan ASIOP Apacinti semakin besar. Kemenangan menjadi target utama yang tidak boleh mereka lepas di setiap laga hingga pekan terakhir nanti. Tekanan itu ada karena tim, seperti Kabomania dan Talenta Muda FU 15 bertekad untuk mengganggu.
Kabomania akan menghadapi Jakarta Football Academy (JFA) dan Talenta Muda akan menjadi lawan ASIOP pada laga pekan ke-23 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (21/1).
”Jangan sampai JFA melaju tenang. Kami juga butuh poin,” kata Pelatih Kabomania Abdul Rozak, Sabtu (20/1).
Jika JFA berusaha mempertahankan posisi puncak, Kabomania sedang berjuang masuk ke zona tiga besar. Hingga pekan ke-22, Kabomania masih berada di peringkat ke-4 dan tertinggal tiga poin dari Mandiri Selection Soccer School yang berada di peringkat ke-3 dengan 42 poin.
Untuk itu, Rozak terus memberi pesan kepada para pemain mengenai sikap pantang menyerah dan menghindari rasa rendah diri. Para pemain diajak untuk melihat bahwa setangguh apa pun lawan yang akan dihadapi, celah untuk menaklukkan lawan tersebut tetap ada. Tinggal bagaimana pemain mau disiplin mengikuti instruksi dari pelatih dan memberikan yang terbaik di lapangan.
Kabomania sudah memiliki modal percaya diri setelah pekan lalu bisa mengalahkan Remci Tangerang, 1-0. Modal kepercayaan diri itu sangat penting karena JFA pada pekan lalu juga menaklukkan Villa 2000, 2-0. Pada musim ini, JFA termasuk tim yang mampu tampil konsisten.
JFA bisa konsisten, kata Rozak, karena punya penyerang dan gelandang yang bagus. Kabomania pun tertantang untuk bisa melumpuhkan serangan JFA dengan strategi khusus yang sudah mereka siapkan.
Pelatih JFA Achmad Zulkifli sudah menyadari timnya akan menjalani laga yang sulit karena Kabomania sedang dalam penampilan terbaiknya. ”Kami tetap mengasah penyelesaian akhir tim. Pada laga lawan Villa 2000, pemain kami juga masih kesulitan melakukan umpan terobosan,” katanya.
Jangan kebobolan
Meski menghadapi lawan kuat seperti ASIOP, Talenta Muda memiliki target khusus, yaitu menjaga gawang mereka tetap steril. Mereka bertekad memperkuat pertahanan dan membuat para penyerang ASIOP frustrasi.
”Ini menjadi fokus kami, karena kalau tim sudah kebobolan, maka mental pemain langsung jatuh,” kata Pelatih Talenta Muda FU 15 Rici Vauzi. Situasi bakal menjadi lebih parah jika ASIOP bisa mencetak gol di awal laga.
Karena itu, Talenta Muda memilih lebih fokus untuk bertahan. Mereka akan memancing para pemain ASIOP untuk menyerang. Jika penyerang ASIOP sudah maju, pemain Talenta Muda akan mulai menekan, merebut bola, dan melancarkan serangan balik.
”Jadi, target utama kami adalah mendapatkan hasil imbang, syukur jika mampu menang,” kata Rici yang menyadari kemampuan dan pengalaman pemain ASIOP masih jauh di atas timnya.
Talenta Muda kini masih berada di peringkat ke-13. Adapun peringkat lima terbawah, yaitu peringkat ke-12 hingga 16 masuk dalam zona degradasi.
Sebagai tim yang baru pertama kali mengikuti kompetisi ini, Talenta Muda berusaha tidak terdegradasi. Fokus musim ini adalah untuk beradaptasi dengan iklim kompetisi di LKG. (DEN)