Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Kecepatan Jadi Penentu Kemenangan

JAKARTA, KOMPAS — Kecepatan pemain dalam mengejar bola di area pertahanan lawan dapat menjadi penentu kemenangan tim. Hal itu diperlihatkan tim Jakarta Football Academy dan Bina Taruna pada laga pekan ke-24 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (28/1), di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Jakarta Football Academy (JFA) berhasil mempertahankan posisinya di puncak klasemen setelah mengalahkan Remci Tangerang dengan skor 3-0. Dua gol kemenangan JFA didapat pada babak kedua dengan mengandalkan kecepatan para gelandang sayap dan penyerang.

Pemain Villa 2000, Bijak Maestro (atas), berebut bola dengan pemain Talenta Muda FU 15, Rizqi Ilham Saputra, dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1). Villa 2000 menang 2-0.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pemain Villa 2000, Bijak Maestro (atas), berebut bola dengan pemain Talenta Muda FU 15, Rizqi Ilham Saputra, dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1). Villa 2000 menang 2-0.

Gol pertama yang dicetak oleh Muhamad Syahrul Rabbal diawali dari umpan terobosan melalui serangan sayap. Kecepatan pemain sayap JFA dalam mengejar umpan tidak dapat disaingi bek Remci sehingga Syahrul dengan mudah mencetak gol pembuka JFA.

Gol kedua JFA juga memanfaatkan kecepatan Muhammad Pandu Mahardika dalam menerima umpan terobosan. Saat para bek Remci terlalu maju dan longgar dalam menjaga pertahanan, sebuah umpan terobosan dikejar Pandu dan diubah menjadi gol.

“Gol melalui umpan terobosan adalah spesialis kami musim ini. Sekitar 70 persen gol JFA dihasilkan dari skema umpan terobosan. Saya memanfaatkan kecepatan lari para pemain kami untuk mencetak gol. Skema ini sudah berulang kali dilatih dan terus dimatangkan,” kata Ahmad Zulkifli, Pelatih JFA.

Menurut Zulkifli, pemainnya yang menghadapi gawang lawan pasti berlari lebih cepat dibandingkan dengan bek Remci yang harus berbalik badan untuk mengejar. Oleh karena itu, gelandang dan penyerang sering berlatih simulasi umpan terobosan dan diikuti sprint yang cepat.

Dengan kemenangan itu, JFA memimpin klasemen dengan keunggulan empat poin dari ASIOP Apacinti di posisi kedua. ASIOP gagal menempel JFA karena kalah 1-2 dari Bina Taruna. Pada laga itu, kecepatan juga menjadi kunci kemenangan Bina Taruna.

Hujan mewarnai jalannya laga pada babak pertama antara Bina Taruna dan ASIOP. Turunnya hujan membuat para pemain dari kedua tim lebih berhati-hati dalam menyerang karena kondisi lapangan yang licin.

Bina Taruna tertinggal terlebih dahulu dari ASIOP lewat gol Muhammad Uchida di menit ke-3. Namun, melalui skema serangan balik, Bina Taruna akhirnya bisa bangkit dan berbalik unggul dengan memasukkan dua gol melalui Annas Drajat Suryana dan Ahmad Gani Akbar Ali.

Serangan balik Ahmad Gani juga diawali skema umpan terobosan saat sebagian pemain ASIOP terpancing maju. Ahmad Gani yang berlari sangat cepat dapat mengecoh kiper ASIOP dan mencetak gol penentu.

“Ada sedikit faktor keberuntungan ketika turun hujan karena konsentrasi pemain ASIOP sedikit menurun. Kelemahan ini bisa kami maksimalkan dengan serangan balik yang membuat kedudukan berbalik unggul 2-1 untuk Bina Taruna,” ujar Pelatih Bina Taruna Christian Pradipta.

Pada laga lainnya, Matador Mekarsari hanya mampu menang 1-0 atas Cibinong Raya. Matador memiliki dua peluang bagus, tetapi gagal berbuah gol karena kecepatan lari para pemainnya tidak maksimal.

Matador yang menempati posisi keempat klasemen sementara berulang kali menyusun serangan dengan umpan terobosan. Terdapat dua momen serangan itu berjalan dengan baik dan bola sudah melewati barisan bek pemain Cibinong

Namun, ujung tombak Matador kalah cepat dalam adu lari dengan bek dan kiper Cibinong sehingga peluang mereka menambah gol terbuang. Matador masih pulang membawa tiga angka berkat gol tunggal Evan Sandi Pratama dari penalti.

“Skema serangan dari umpan terobosan sudah kami latih berulang-ulang dan berhasil pada sesi latihan. Namun, saat berlaga, para pemain tidak bisa menghadapi tekanan psikologis sehingga gagal memanfaatkan peluang untuk menambah gol. Kontrol bola dan kecepatan menjadi tidak maksimal. Mungkin para pemain kami perlu bantuan psikolog agar lebih tenang,” kata Iskandar, Pelatih Matador.

Pada laga lainnya, Pelita Jaya menang 1-0 atas Ragunan Soccer School. (ECA/DD15)

Sumber: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer