Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Tim-tim Papan Atas Waspadai Strategi Lawan

JAKARTA, KOMPAS — Ketatnya persaingan membuat tim-tim papan atas di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 mawas diri. Mereka mengantisipasi perlawanan sengit yang berpotensi memicu emosi pada laga pekan ke-24 di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1) ini.

Persaingan di papan atas Liga KG Panasonic kian memanas setelah tim peringkat kedua, ASIOP Apacinti, menipiskan selisih poin dari pemuncak klasemen, Jakarta Football Academy (JFA), pekan lalu. Kedua tim kini hanya terpaut satu poin.

Pemain SSB Cibinong Raya, Dwi Putra Pratama (kiri), berusaha mempertahankan penguasaan bola dari pemain SSB Buperta Cibubur, Muhammad Falentino, dalam lanjutan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (21/1). SSB Buperta Cibubur menang 1-0.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pemain SSB Cibinong Raya, Dwi Putra Pratama (kiri), berusaha mempertahankan penguasaan bola dari pemain SSB Buperta Cibubur, Muhammad Falentino, dalam lanjutan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (21/1). SSB Buperta Cibubur menang 1-0.

Kedua tim bakal tancap gas di tujuh pekan tersisa kompetisi ini untuk memastikan status sebagai tim terbaik. Pekan ini, upaya ASIOP itu bakal mendapatkan perlawanan sengit dari juara bertahan, Bina Taruna.

ASIOP dan Taruna dikenal sebagai dua musuh bebuyutan. Rivalitas mereka telah terasa sejak musim lalu. Ketika itu, kedua tim bersaing sengit hingga pekan terakhir, yaitu saat Taruna memastikan gelar juara.

Rivalitas itu berlanjut hingga musim ini. Duel keduanya di putaran pertama, yaitu Oktober lalu, diwarnai ”hujan” pelanggaran dan pertarungan fisik sengit. Saat itu, kedua tim imbang 1-1.

Meskipun sang juara bertahan kini berada di papan tengah, yaitu peringkat ke-7, ASIOP tidak meremehkannya. Taruna memiliki sejumlah pemain berkualitas dan gaya bermain yang ngotot.

”Bina Taruna memiliki gaya bermain menekan dan fisik yang bagus. Mereka juga menerapkan pertahanan penjagaan orang per orang dan strategi penguasaan bola,” ungkap Pelatih ASIOP Yayat Supriyatna, Sabtu (27/1).

Untuk itu, ASIOP yang kini berupaya mengejar JFA menyiapkan sejumlah antisipasi khusus guna meredam agresivitas dan kengototan Taruna. Salah satu antisipasi itu adalah mengalirkan bola dengan cepat dari satu pemain ke pemain lain.

Menjaga emosi

Jika strategi itu gagal, Yayat memiliki alternatif kedua, yaitu memperbanyak serangan sayap dan mengumpan silang ke areal kotak penalti. Ia juga menginstruksikan pemainnya agar lebih berani melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.

Hal lain yang perlu disiapkan adalah menjaga emosi pemain di laga ”panas” ini. Di lain pihak, panitia telah menyiapkan wasit senior yang berpengalaman untuk memimpin laga tersebut.

Pentingnya menjaga emosi dalam laga juga diingatkan Pelatih Cibinong Raya, Syairan. Tim asal Bogor itu mendapatkan pelajaran berharga jelang duel kontra Matador Mekarsari, hari ini. Pekan lalu, dua pemain mereka dikartu merah, salah satunya karena protes berlebihan kepada wasit. Mereka pun menyerah 0-1 dari Buperta Cibubur pada laga itu.

Menurut Syairan, kehilangan dua pemain itu merugikan timnya. Keduanya tak bisa bermain dan mengakibatkan turunnya kualitas tim. Mereka bakal bermain lebih sabar dan memperkuat pertahanan saat menghadapi Matador, yang pekan lalu menaklukkan Remci Tangerang, 3-2.

Untuk itu, Syairan mengingatkan anak-anak asuhnya untuk lebih fokus dan menjaga emosi di medan laga. ”Menjaga emosi ini penting bagi kami,” ujarnya.

Adapun tim peringkat ketiga, Mandiri Selection, akan kembali mengandalkan kekuatannya, yaitu serangan sayap, ketika menghadapi Kabomania. ”Kami akan memanfaatkan ketajaman Rabbani (penyerang Mandiri) dalam mengoyak gawang lawan,” kata Pelatih Mandiri Mukhsin Alatas.

Laga ini juga diprediksi bakal sengit mengingat kedua tim saat ini hanya terpaut lima poin. Kabomania kini berada di peringkat keempat. (DD15/JON)

Sumber: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer