Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

ASIOP Apacinti Kembali Menebar Ancaman

Menang telak atas Garuda Putra di pekan ke-25, ASIOP kembali menebar ancaman. (Foto: Alvien Cahya)

Menang telak atas Garuda Putra di pekan ke-25, ASIOP kembali menebar ancaman. (Foto: Alvien Cahya)

Liga Kompas Gramedia U-14 kembali bergulir di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur. Memasuki pekan ke-25, para pemain harus bermain dengan tenaga ekstra. Pasalnya hujan mengguyur beberapa laga di pekan ini. Hal ini menyebabkan kondisi lapangan sedikit tergenang air dan licin, sehingga mengganggu aliran bola. Beberapa tim yang biasa memanfaatkan permainan cepat dan aliran bola-bola pendek juga harus mengubah strategi.

Salah satunya ASIOP Apacinti, menghadapi tim papan bawah Garuda Putra Bekasi, ASIOP yang biasa mengandalkan kecepatan pemainnya dengan umpan-umpan pendek, harus mengubah gaya permainan mereka karena kondisi lapangan. “Kami biasa bermain dengan pola 4-3-3, hari ini kami ubah jadi 3-5-2. Kami memanfaatkan umpan langsung dari tengah ke depan, untuk mempermudah aliran bola ke penyerang kami,” ungkap pelatih ASIOP Apacinti, Yayat Supriatna.

Perubahan strategi di tengah guyuran hujan terbukti berhasil. ASIOP menang telak 8-0 atas lawannya, Garuda Putra Bekasi. Namun kemenangan ini, tidak membuat ASIOP puas diri. ASIOP kembali menebar ancaman untuk rivalnya, JFA, dalam perburuan gelar juara.“Di sisa pertandingan ini kami diuntungkan dengan beberapa pertandingan melawan tim papan bawah. Hal ini harus dimanfaatkan untuk menipiskan selisih poin. Tapi kami juga harus tetap waspada, karena tim-tim tersebut sering memberikan kejutan,” ucap Yayat.

Kondisi lapangan yang licin membuat JFA kesulitan saat melawan Matador Mekarsari di pekan ke-25 (Foto: Alvien Cahya)

Kondisi lapangan yang licin membuat JFA kesulitan saat melawan Matador Mekarsari di pekan ke-25 (Foto: Alvien Cahya)

Sementara itu kondisi lapangan juga berdampak pada gaya permainan Jakarta Football Academy (JFA). Menurut Zulkifli, pelatih JFA, permainan timnya kurang berkembang karena kondisi lapangan yang becek dan licin sehabis diguyur hujan. JFA yang sering mengandalkan umpan pendek dari kaki ke kaki, kesulitan mengalirkan bola ke depan. Kecepatan penyerang mereka juga tidak maksimal dalam kondisi lapangan becek.

Walau begitu JFA berhasil mengamankan 3 poin dari lawan mereka, Matador Mekarsari, dengan skor tipis 1-0. “Matador punya pertahanan yang sangat baik. Kemenangan ini adalah faktor keberuntungan saja. Strategi kami tidak berjalan dengan baik. Penyerang kami juga tidak mampu menunjukkan permainan terbaiknya,” ungkap Zulkifli.

Hasil kurang memuaskan justru harus diterima Mandiri Selection di pekan ke-25 ini. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh tim papan bawah Remci Tangerang. “Saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan kali ini. Para pemain tidak menjalankan strategi yang saya instruksikan. Beberapa pemain malah asyik dengan permainan individu mereka. Sehingga kerja sama tim sangat buruk. Harusnya kami bisa mencuri poin lebih untuk mengejar selisih poin dengan JFA dan ASIOP,” ujar Mucshin Alatas, pelatih Mandiri Selection.

Licinnya lapangan tidak jarang membuat para pemain sering melakukan sliding tackle yang berujung pelanggaran. Setidaknya beberapa pertandingan dihiasi banyak pelanggaran akibat licinnya lapangan. Banyak tim-tim yang memanfaatkan ‘hadiah’ tendangan bebas untuk menciptakan peluang. Villa 2000 jadi salah satu tim yang berhasil memanfaatkan tendangan bebas untuk menciptakan peluang di depan gawang lawan mereka, Bina Taruna. Hingga memenangkan pertandingan dengan skor cukup telak, 4-1.

Di pertandingan lainnya, Siaga Pratama juga berhasil menang telak 3-0 atas lawannya, Pelita Jaya. Kabomania unggul tipis 1-0 dari Talenta Muda FU15, begitu juga Buperta Cibubur yang unggul 1-0 dari Ragunan Soccer School. Sedangkan Cibinong Raya harus bermain imbang tanpa gol dengan SSJ Kota Bogor.

 

(Laporan: Alvien Cahya)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer