Berlatih Keras demi Meraih Target
JAKARTA, KOMPAS — Para pemain Jakarta Football Academy menjalani latihan keras untuk penyelesaian akhir agar dapat merebut kemenangan saat melawan Garuda Putra Bekasi pada pekan ke-29 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (4/3), di GOR Ciracas, Jakarta Timur. JFA memerlukan kemenangan atas Garuda untuk mengunci gelar juara yang pertama kali di Liga Kompas Gramedia.
Saat ini, JFA memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan lima poin atas ASIOP Apacinti di posisi kedua. Dengan dua laga tersisa, tambahan tiga poin cukup bagi JFA untuk menjadi juara, apa pun hasil pada laga terakhir, pekan depan.
Meskipun akan menghadapi Garuda yang merupakan penghuni dasar klasemen, JFA tidak mau bersikap meremehkan lawan. Para pemain JFA justru berlatih lebih keras agar hasil imbang pada pekan ke-28 lalu tidak terulang kembali.
”Kami kehilangan Muhamad Pandu karena akumulasi kartu kuning. Padahal, Pandu adalah andalan kami dalam mencetak gol. Kami tidak memiliki penyerang sekelas dia. Oleh karena itu, semua pemain harus berlatih mencetak gol melalui beberapa skema agar kami dapat meraih kemenangan,” kata Ahmad Zulkifli, Pelatih JFA, kemarin.
Zulkifli melatih para pemainnya untuk menyerang dengan umpan terobosan, serangan sayap, dan serangan dari lini kedua. Latihan itu diulang-ulang sampai semua pemain menguasai skema serangan yang ingin dimainkan oleh Zulkifli.
Para pemain gelandang dan bek sayap juga diberi porsi latihan menembak dari lini kedua. Selama ini, kontribusi lini kedua JFA dalam mencetak gol kurang besar karena mereka sering terlambat mengambil peluang.
”Lini kedua harus terus dilatih karena mereka sebenarnya memiliki banyak peluang untuk mencetak gol,” kata Zulkifli.
Sementara itu, Garuda Putra Bekasi yang akan menjadi lawan JFA justru dalam kondisi kurang baik. Garuda tidak memiliki lapangan yang memadai untuk berlatih karena lapangan sebelumnya sedang diperbaiki.
Garuda hanya berlatih di tanah kosong yang tak terlalu luas. Luas tanah yang terbatas membuat Garuda hanya dapat berlatih pada sektor-sektor tertentu dan tidak dapat berlatih sebagai tim yang utuh.
”Masalah kami semakin berat karena banyak pemain mengundurkan diri dan tak ikut berlatih karena sakit atau izin yang lain. Kami akan melawan JFA dengan bermain lepas dan tanpa beban. Apa pun hasil laga, kami tetap mengalami degradasi,” kata Sadinlah Chandra, Pelatih Garuda.
Dalam kondisi tanpa beban, Garuda justru tampil berbahaya. Pekan lalu, Remci Tangerang dilibas oleh Garuda dengan skor 1-3.
Latihan keras juga dilakukan para pemain Siaga Pratama, yang menempati papan tengah. Siaga Pratama akan menghadapi Ragunan Soccer School yang juga berada di papan tengah.
Siaga Pratama bertekad merebut tiga poin demi mengamankan posisinya dari ancaman laga play off degradasi. Siaga Pratama menempati posisi kesepuluh dan Ragunan di posisi kesebelas dengan selisih dua poin. Tim yang turun ke posisi ke-12 harus menjalani laga play off itu.
”Kami harus bekerja keras agar bertahan di LKG musim depan dan tidak perlu mengikuti play off. Para pemain berlatih penyelesaian akhir dan pertahanan. Stamina juga harus diperbaiki agar tak kehilangan fokus di akhir laga,” kata Abdus Sobur, Pelatih Siaga Pratama. (ECA)
Sumber: Kompas.id