Tim-tim Promosi Menunjukkan Taji
JAKARTA, KOMPAS – Kiprah tim-tim promosi di Liga Kompas Kacang Garuda U-14 tidak dapat dipandang sebelah mata. Dari lima tim promosi, tiga di antaranya meramaikan persaingan di papan atas klasemen sementara.
Hingga pekan kelima, tiga dari lima tim promosi menunjukkan taji mereka. Ketiga tim itu adalah Salfas Soccer, Benteng Muda IFA, dan Astam. Salfas Soccer kini bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara. Diikuti berturut-turut oleh Benteng Muda IFA dan Astam di peringkat ke-4 dan ke-5.
Selain ketiga tim tersebut, dua tim promosi lainnya adalah Big Star Babek FA dan Bina Taruna Cibubur. Kelima SSB itu lolos dari babak promosi yang digelar beberapa bulan lalu. Kelimanya menggantikan SSB yang terdegradasi dan gagal pada fase play off.
Dua tim promosi Big Stars Babek FA dan Bina Taruna Cibubur masih mencari bentuk permainan terbaik. Big Stars Babek FA saat ini masih berkutat di peringkat ke-14, sementara Bina Taruna Cibubur berada di peringkat ke-11.
Adapun Salfas Soccer dan Benteng Muda IFA melaju kencang. Mereka bahkan belum tersentuh kekalahan hingga pekan kelima. Sedangkan, Astam baru sekali menelan hasil minor.
Pelatih Salfas Soccer Irwan Salam mengatakan, kunci permainan konsistem timnya adalah sentuhan antarpemain yang telah terbangun. Menurut Irwan, pemainnya telah bermain sepak bola bersama dalam satu tim sejak mereka berusia 8 tahun. Artinya, 11 pemain utama Salfas Soccer telah bersama selama lima tahun.
“Mereka tidak pernah berpisah. Termasuk saat mewakili Indonesia dalam kejuaraan sepak bola dunia yunior di Perancis pada 2016,” kata Irwan, Minggu (30/9/2018).
Irwan mengaku tak merasa rendah diri atau terbebani dengan predikat sebagai tim pendatang baru. Terlebih ketika menghadapi tim-tim yang telah malang melintang di Liga Kompas. Ia selalu menekankan kepada para pemainnya bahwa semua tim adalah setara. Motivasi terbesar Salfas Soccer adalah mereka ingin membuktikan diri tak sekadar numpang lewat di Liga Kompas.
“Saya selalu bilang ke pemain kalau kita bisa berbicara banyak di kompetisi ini,” katanya.
Di sisi lain, pelatih Siaga Pratama Abdush Sobur, mengakui tim-tim pendatang baru di Liga Kompas tidak bisa dianggap remeh. Ia menilai, tim-tim promosi bisa bersaing karena skuad-nya telah lama bersama. Kebersamaan itu membuat kekompakan tim menjadi terwujud.
Apalagi tim promosi harus melalui fase play off sebelum berlaga di Liga Kompas. Dari fase tersebut, kesiapan tm promosi menjadi lebih matang dalam mengarungi kompetisi.
“(Peluangnya) sama saja. Saya rasa tim-tim promosi justru jauh lebih siap,” ujar Abdush.
Senada dengan Abdush, pelatih Benteng Muda IFA, Sutarma, menyampaikan, anak asuhnya telah tertempa di fase play off. Sutarma merasakan kebersamaan tim telah terpupuk dari fase itu.
Selain itu, Sutarma menerapkan disiplin yang tinggi kepada para pemain. Pemain tak diperkenankan bolos berlatih kecuali untuk urusan sekolah. Kedisiplinan itu, kata Sutarma, menjadi kunci keberhasilan timnya melalui babak play off untuk kali pertama.