Ragunan Soccer School Mendapatkan Perlawanan Sengit Asiop Apacinti
JAKARTA, KOMPAS – Laju mulus Ragunan Soccer School terhenti di pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Mereka mendapatkan perlawanan sengit dari Asiop Apacinti. Kedua tim harus puas berbagi angka dengan skor kacamata.
Permainan kedua tim berjalan sangat ketat dengan mengandalkan kecepatan dan umpan pendek. Kerja sama para pemain Ragunan terlihat lebih padu dibandingkan pemain Asiop.
Beberapa kali Ragunan mendapatkan peluang bagus, sayangnya mereka belum mampu mencetak gol. Peluang terbaik tercipta saat Dicky Daniel Pontolaeng tinggal berhadapan dengan gawang yang telah kosong, tetapi tendangannya masih melenceng di sisi kiri gawang Asiop.
Pelatih Ragunan Rasyito Amsya menuturkan, mereka telah bermain bersama sejak musim lalu. “Pada musim ini, mereka mampu berkordinasi dan berkomunikasi dengan lebih baik,” kata Rasyito.
Koordinasi tersebut sangat terlihat ketika mereka harus kehilangan Muhammad Daffa Fahreza yang mendapat kartu merah karena akumulasi kartu kuning pada akhir babak pertama.
Meskipun kalah jumlah pemain, Ragunan masih mampu menekan Asiop. Adapun Asiop hanya mampu melakukan serangan balik dan umpan panjang.
Pada pertengahan babak kedua, Ragunan mendapatkan peluang manis ketika pemain terbaik Liga Kompas bulan September, Ahmad Athallah Araihan mendapatkan bola muntah setelah kiper Asiop, Muhammad Zainul Baqir Tarigan gagal mengantisipasi umpan pemain tengah RSS. Sayang, sundulannya masih melambung tipis di atas mistar gawang yang telah ditinggalkan Baqir.
Rasyito mengakui pertahanan Asiop sangat kuat. “Mereka punya pemain belakang yang sangat tangguh. Susah melewati nomor empat (Ade Yemmy),” ujar Rasyito.