Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Pekan Minim Produktivitas Gol

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Pemain Ragunan Soccer School Ahmad Athallah Araihan (hijau) berusaha menyundul bola di wilayah pertahanan Asiop Apacinti dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Laga ini berakhir imbang, 0-0.

JAKARTA, KOMPAS – Pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 menjadi pekan paling minim produktivitas gol. Total ada enam gol yang dilesakkan dari 8 pertandingan. Kualitas pemain dinilai menjadi penyebab.

Pekan pertama dan keempat menjadi pekan paling produktif. Total ada 16 gol tercipta di kedua pekan tersebut. Pada pekan pertama, Ragunan Soccer School menjadi tim paling produktif dengan melesakkan 4 gol tanpa balas ketika menghadapi Villa 2000. Sedangkan, pada pekan keempat, tim promosi Astam pesta 4 gol ke gawang Kabomania.

Produktivitas gol tercatat mulai turun pada pekan kelima. Dari 16 gol di pekan keempat, produktivitas gol turun menjadi 13 gol. Kemudian turun lagi di pekan keenam menjadi hanya 6 gol.

Koordinator Tim 11 Asep Padian mengatakan, jumlah gol yang tercipta di pekan keenam sangat minim. Tim 11 merupakan tim yang menyediakan data statistik pertandingan di Liga Kompas. Banyak tim bermain imbang tanpa gol. Pada musim lalu, pemain tengah pun berkontribusi mencetak gol. Kondisi serupa belum terlihat hingga saat ini.

“Dibandingkan dengan musim lalu, musim ini memang jumlah gol yang tercipta di lima pertandingan awal lebih sedikit,” ujar Asep, Selasa (9/10/2018).

Asep menyampaikan, tim-tim masih belum dapat keluar dari persoalan penyelesaian akhir yang lemah. Oleh sebab itu, dari pengamatan Asep, sejak pekan pertama hingga pekan keenam, banyak pertandingan yang berakhir imbang.

“Penyebabnya lebih kepada kualitas pemain. Mereka terlalu terburu-buru dan kurang dari segi kerja sama tim,” ujarnya.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pemain SSB Jakarta Football Academy Yuwana Wira Yuma (kanan) membuang bola yang dikuasai pemain Villa 2000 Reswara Azka Nugraha dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (23/9/2018). 

Pun demikian, menurut Asep, ke depan kondisi ini masih bisa berubah. Namun, perubahan juga bergantung pada masing-masing pemain. Mereka harus lekas beradaptasi dan menjaga kekompakan dengan rekan satu tim. Asep menyebut, pemain harus mengurangi sifat ego dan mengutamakan kerja sama tim.

“Mudah-mudahan ke depan bisa jauh lebih produktif. Biasanya di pekan kedelapan atau kesepuluh itu sudah ada perubahan,” kata Asep.

Asisten pelatih Ragunan Soccer School Wahyudi mengakui produktivitas timnya mengalami penurunan pada pekan keenam. Pada pekan-pekan sebelumnya, Ragunan Soccer School menjadi salah satu tim paling rajin menjebol gawang lawan.

Pada pekan pembuka Liga Kompas musim ini, 4 gol mereka lesakkan kala menghadapi Villa 2000, lalu 3 gol saat bersua Pelita Jaya, dan enam gol ketika menghancurkan Bina Taruna Cibubur. Menghadapi Asiop Apacinti di pertandingan terakhir, Ragunan Soccer School bermain imbang 0-0.

Wahyudi mengatakan, faktor cuaca dan stamina menyebabkan anak asuhnya kesulitan mencetak gol saat menghadapi Asiop Apacinti. Selain itu, kendala lainnya adalah pemain Ragunan Soccer School hanya berlatih satu kali jelang bertemu Asiop.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer