Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Strategi Parkir Bus Buperta Cibubur Redam Ragunan Soccer School

KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA

Pemain Ragunan Soccer School melepaskan sepak pojok saat menghadapi Buperta Cibubur, Minggu (21/10/2018)

JAKARTA, KOMPAS — Buperta Cibubur memupus catatan impresif Ragunan Soccer School. Pada pekan kedelapan Liga Kompas Kacang Garuda U-14, strategi parkir bus yang diterapkan Buperta Cibubur menyulitkan lini depan Ragunan mencetak gol.

Bertanding di bawah terik matahari Stadion GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (21/10/2018), Ragunan Soccer School tampil menggebrak dengan kombinasi umpan pendek dan panjang. Namun, Buperta Cibubur mampu mengimbangi penampilan impresif Ragunan Soccer School.

Meski lebih banyak menguasai bola, pemain Ragunan tampak kesulitan menembus rapatnya lini pertahanan Buperta Cibubur. Sebaliknya, Rido Julian nyaris membuka keunggulan Buperta Cibubur. Sayang sepakannya setelah melewati hadangan kiper masih membentur tiang gawang.

Pada laga ini pemain belakang Ragunan kerap salah mengantisipasi serangan. Kondisi itu dimanfaatkan barisan pemain depan Buperta Cibubur. Namun penyelesaian akhir yang buruk membuat deretan peluang itu menguap begitu saja.

Di babak kedua, permainan kolektif Ragunan Soccer School membuat Buperta Cibubur kesulitan mengembangkan permainan. Hampir seluruh pemain Buperta Cibubur berada di area pertahanan mencegah pemain Ragunan leluasa memainkan bola.

Saat pemain Buperta Cibubur sibuk menjaga pertahanan, mereka hanya menyisakan Rido Julian di lini depan. Beroperasi seorang diri membuat Rido kesulitan menembus pertahanan Ragunan.

Skor kaca mata bertahan hingga laga usai. Hasil imbang membuat posisi Ragunan Soccer School di puncak klasemen rentan dikudeta Bina Taruna.

Pelatih Ragunan Soccer School Rasyito Amsya mengatakan, timnya kesulitan membongkar pertahanan Buperta Cibubur. Ia menilai Buperta menerapkan strategi parkir bus. Di samping itu Rasyito menyebut pemainnya kurang berkreasi membangun serangan.

Selain itu, penggawa Ragunan hanya berlatih sekali dalam seminggu karena banyak pemain yang sibuk dengan kegiatan sekolah.
Absennya top skor mereka, Dicky Daniel dan gelandang Frizi berpengaruh besar terhadap ketajaman tim.

“Ternyata di usia kelompok umur ini absennya dua orang pemain pengaruhnya besar sekali,” kata Rasyito.

Sementara itu pelatih Buperta Cibubur, Jumhari, menginstruksikan pemainnya untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Jumhari menyebut absennya sejumlah pemain pilar Ragunan menguntungkan bagi timnya.

“Kami tidak mau main terbuka. Makanya kami rapat dalam bertahan. Ketika ada celah baru kami menyerang,” kata Jumhari.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer