Buah Semangat Pantang Menyerah
JAKARTA, KOMPAS – Semangat pantang menyerah membuat sejumlah tim terhindar dari hasil minor pada pekan kedelapan Liga Kompas Kacang Garuda, Minggu (21/10/2018). Mereka membuktikan segala hal masih bisa terjadi selama wasit belum meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Liga Kompas pekan kedelapan diwarnai banyak hasil imbang. Dari delapan laga, hanya satu laga yang tidak berakhir sama kuat. Pada beberapa pertandingan, ada sejumlah tim yang nyaris menelan kekalahan. Namun, kegigihan pemain mereka hingga menit-menit terakhir mampu memaksakan laga berakhir imbang.
Big Stars Babek FA, Kabomania, dan Salfas Soccer adalah tim-tim yang enggan melempar handuk sebelum laga benar-benar berakhir. Kebobolan lebih dulu tidak mengendurkan daya juang pemain mereka. Justru saat tertinggal para pemain makin bersemangat mengejar ketertinggalan.
Big Stars Babek FA membuktikan itu kala berjumpa Mandiri Selection. Mandiri Selection yang diarsiteki Mukhsin Alatas sudah unggul satu gol lewat sepakan Bimo. Gol tersebut mengejutkan Big Stars Babek FA. Selain karena gol tercipta saaat usia laga yang baru lima menit, Bimo mencetak gol spektakuler dari jarak jauh.
Upaya Big Stars Babek FA untuk menyeimbangkan kedudukan berkali-kali menemui jalan buntu. Tusukan dan serangan bergelombang terus dilancarkan anak asuh Bonni Safrudin Wijaya. Namun, kesigapan kiper dan bek Mandiri Selection mampu mementahkan deretan peluang Big Stars Babek FA.
Saat laga seolah akan menjadi milik Mandiri Selection, dewi fortuna tiba-tiba berpihak kepada Big Stars Babek FA. Pemain Mandiri Selection salah mengantisipasi umpan silang. Bola gagal disapu dan malah mengenai tangan sang pemain. Wasit pun menunjuk titik putih.
Haikal yang maju sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan baik. Tak beberapa lama kemudian, wasit meniup peluit panjang. Big Stars Babek FA terhindar dari hasil negatif.
Kapten Big Stars Babek FA Richko mengatakan, ia dan rekan-rekannya menyimpan kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka masih bisa menyamakan kedudukan. Hal itulah yang menyebabkan kaki-kaki pemain Big Stars Babek FA seakan-akan tidak kehabisan tenaga meski telah memasuki pengujung laga.
Kunci keberhasilan Big Stars Babek FA menyamakan kedudukan, kata Richko, adalah terus menekan tanpa lelah. Saat menekan lawan, ada kans pemain lawan membuat kesalahan. “Kuncinya jangan menyerah hingga pertandingan berakhir,” kata Richko.
Di sisi lain, Bonni berkata dirinya menyerukan kepada pemain agar tidak pasrah saat tertinggal. Ia berkeyakinan pemainnya masih mampu mengejar defisit gol.
Kegigihan
Seperti Big Stars Babek FA, sekolah sepak bola Kabomania juga terhindar dari kekalahan dari Benteng Muda IFA berkat kegigihan pemain hingga titik darah penghabisan. Meski mendominasi jalannya laga, Kabomania sempat tertinggal lebih dulu.
Benteng Muda IFA bermain efektif. Permainan yang diperagakan Benteng Muda IFA menyulitkan Kabomania menyamakan kedudukan. Pemain belakang Benteng Muda IFA sangat disiplin menjaga area pertahanan.
Gol yang ditunggu-tunggu Kabomania baru hadir jelang pertandingan berakhir. Pemain Kabomania, Fatih, menjadi juru selamat setelah sundulannya mampu membuat skor imbang. Fatih memanfaatkan kemelut di depan gawang Benteng Muda IFA untuk mencetak gol.
Pertandingan berakhir tidak berselang lama setelah gol tersebut. Kabomania mengubur ambisi Benteng Muda IFA memangkas jarak dengan tim peringkat ketiga Salfas Soccer.
Pelatih Kabomania Cecep Jumhana menyampaikan, dirinya memotivasi pemain agar bisa bangkit dari tren negatif. Pada laga terakhir, Kabomania dihajar Ragunan Soccer School lima gol tanpa balas.
Menurut Cecep, di sanalah peran seorang pelatih dibutuhkan sebagai motivator. Setiap hari jelang pertandingan, Cecep tidak putus-putusnya membesarkan hati dan menyemangati pemainnya. Suntikan moral itu mampu mengangkat rasa percaya diri pemain.
“Sebelum pertandingan berakhir, kami harus tetap berjuang hingga detik terakhir. Saya instruksikan pemain untuk maju semua membantu serangan,” ujar Cecep.
Adapun asisten pelatih Benteng Muda IFA, Amsori mengatakan pemainnya lengah di menit-menit akhir karena merasa yakin akan keluar sebagai pemenang. Selain itu, sesi latihan tim tidak berjalan optimal karena banyak pemain yang sibuk dengan kegiatan di sekolah.
Gol ajaib
Pada laga lainnya, Salfas Soccer membatalkan kemenangan Asiop Apacinti berkat gol “ajaib” Tedi Firmansyah dari jarak 50 meter. Salfas Soccer secara mengejutkan mampu menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua gol lebih dulu.
Asiop mendominasi paruh pertama pertandingan. Pemain menyerang Asiop Rayhan Everhard membuat timnya memimpin dua gol. Selepas turun minum, Salfas Soccer bangkit lewat gol dari Rendy Apriyansyah dan Tedi Firmansyah.
Gol Tedi terasa spesial karena tercipta jelang pertandingan berakhir. Lebih dari itu, Tedi mencetak gol indah dari garis tengah lapangan.
Pelatih Salfas Soccer Irwan Salam mengatakan, kunci kebangkitan timnya di paruh kedua ada pada suntikan motivasi yang ia berikan. Irwan membakar semangat para pemain agar bisa tampil lebih baik daripada babak pertama. Ia mengakui timnya bermain buruk pada babak pertama. Koordinasi dari gelandang bertahan dan pemain belakang tidak berjalan mulus.
“Saya katakan kepada pemain kalau mereka bermain berani dan bersemangat pasti bisa mencetak gol. Pemain usia muda jika tertinggal 2-0 tapi tidak diberi motivasi itu akan tambah berat,” kata Irwan.