JAKARTA, KOMPAS – Sekolah Sepak Bola Matador Mekarsari mengalami krisis striker menjelang pertandingan menghadapi Big Stars Babek FA di pekan kesembilan Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Pelatih Matador Mekarsari Meika Suwasdika terpaksa mematangkan pemain yang ada untuk diplot menjadi juru gedor.

Matador Mekarsari bakal meladeni Big Stars Babek FA pada pertandingan keenam, Minggu (28/10/2018), di Stadion GOR Ciracas. Kedua tim saat ini berada di papan tengah klasemen sementara.

Big Star Babek FA menempati peringkat 10, sementara Matador Mekarsari menguntit di peringkat 11.

Meika Suwasdika menilai Big Stars merupakan tim yang bagus secara kualitas pemain. Namun, tidak halnya dengan organisasi tim.

Ia berpendapat pemain Big Stars belum padu antara satu dan yang lainnya. Oleh karena itu, Matador bakal menunjukkan permainan dengan ciri khas mereka, yaitu bermain dengan satu-dua sentuhan bola.

“Kami hindari bermain bola-bola panjang. Big Stars tim yang bagus secara individu, tapi belum secara tim,” ujar Meika, Jumat (26/10/2018), di Jakarta.

Meika menargetkan dapat mencuri poin penuh dari Big Stars. Hanya saja, target tersebut menemui jalan terjal seiring minimnya pemain serang atau striker yang dimiliki Matador Mekarsari.

Selama ini, serangan Matador Mekarsari banyak bertumpu dari lini kedua. Ketiadaan sosok striker murni membuat Meika semakin gencar mengasah kemampuan penyelesaian akhir.

Adapun Meika menyampaikan, timnya tidak pernah berlatih dengan pemain lengkap. Kesibukan pemain di sekolah memaksa Meika harus mengoptimalkan sesi latihan dengan pemain yang ada.

“Setiap sesi latihan rata-rata dihadiri 12 orang pemain,” katanya.

Sementara itu pelatih Big Stars Babek FA Bonni Safrudin Wijaya mengatakan akan memanfaatkan bola-bola mati untuk mencuri gol. Bonni mewaspadai kekuatan lini kedua Matador yang ia nilai lihai mecari celah di pertahanan lawan.