Matador Mekarsari Menangi Duel Papan Tengah
JAKARTA, KOMPAS — Matador Mekarsari memenangi duel papan tengah saat menghadapi Big Stars Babek FA di pekan kesembilan Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Kedisiplinan pemain Mekarsari menerapkan instruksi pelatih mengantarkan mereka merangsek ke peringkat 6.
Kedua tim tampil saling menekan di awal babak pertama. Jual beli serangan terjadi.
Sekitar 5 menit babak pertama berjalan, Topan Abdillah membuka keunggulan Matador Mekarsari. Topan dengan cerdik mencongkel bola yang lepas dari tangkapan kiper Big Stars.
Gol tersebut melecut pemain Big Stars Babek FA untuk menyamakan kedudukan. Para pemain Big Stars Babek FA langsung mengambil inisiatif serangan. Namun, gempuran mereka mudah dibaca pemain Matador Mekarsari.
Di babak kedua, tekanan demi tekanan masih terus dilancarkan Big Stars Babek FA. Matador Mekarsari sesekali membalas lewat skema serangan balik.
Kans Big Stars Babek FA untuk menyamakan kedudukan berkali-kali hadir di pengujung pertandingan. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tenang dan terburu-buru membuat bola sepakan pemain Big Stars jarang menemui sasaran.
Hingga pertandingan berakhir, Matador Mekarsari berhasil menyegel tiga poin. Hasil ini membuat Matador Mekarsari merangsek ke peringkat 6 dengan koleksi 10 poin.
Pelatih Matador Mekarsari, Meika Suwasdika mengatakan, kemenangan itu berkat kedisiplinan pemain menerapkan instruksi yang ia berikan. Meika menginginkan pemainnya bermain dengam karakter mereka, yaitu satu-dua sentuhan bola. Ia meminta pemain menghindari bola-bola panjang termasuk umpan silang.
“Strategi kami berjalan dengan baik. Pemain depan membuka ruang lalu lini kedua mampu muncul dan cetak gol,” ujar Meika.
Meski demikian, Meika merasa belum puas dan akan terus mengasah skema satu-dua sentuhan di sesi latihan berikutnya.
Sementara itu pelatih Big Stars Babek FA Bonni Safrudin Wijaya tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ia kecewa pemain masih belum dapat menurunkan sifat egonya.
Bonni merasa, di atas kertas pasukannya mempunyai kualitas yang lebih unggul dibandingkan Matador Mekarsari. Namun, ia menyayangkan sikap anak asuhnya yang cenderung meremehkan lawan.