Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Matador Mekarsari Gemilang Berkat Redam Emosi

KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA

Pemain Matador Mekarsari (hijau) melepaskan umpan terobosan saat menghadapi Buperta Cibubur, Minggu (25/11/2018), dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda pekan ke-13 di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Matador Mekarsari kembali ke jalur kemenangan setelah mengandaskan perlawanan Buperta Cibubur dengan skor tipis 2-1 pada lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda. Keberhasilan pemain Matador Mekarsari meredam emosi diri mereka membuat mereka bermain lebih tenang. Sehingga, taktik pelatih berjalan sesuai rencana.

Bertanding di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, Minggu (25/11/2018), Matador Mekarsari dan Buperta Cibubur memperagakan permainan terbuka sejak menit-menit awal. Buperta Cibubur tampil dominan dan unggul terlebih dahulu melalui gol yang dilesakkan Muhammad Cahya Gumilang di menit ke-20.

Gol tersebut melecut semangat pemain Buperta Cibubur. Mereka semakin gencar melancarkan serangan ke jantung pertahanan Matador Mekarsari. Tapi serangan-serangan yang dibangun anak-anak Buperta Cibubur masih dapat dibaca pemain belakang Matador Mekarsari. Hingga jeda, kedudukan masih 0-1 untuk keunggulan Buperta Cibubur.

Selepas jeda, Matador Mekarsari langsung mengambil inisiatif serangan. Percobaan yang dilakukan Arif Maulana mengancam gawang Buperta Cibubur. Namun, sepakannya masih bisa ditepis kiper Buperta.

Semenit kemudian Arif Maulana akhirnya mampu menyamakan kedudukan setelah sepakan mendatarnya tak mampu dibendung kiper.

Pertandingan berjalan semakin ketat di pertengahan babak kedua. Buperta mencoba kembali unggul dengan mengandalkan skema umpan-umpan pendek. Sementara, Matador Mekarsari sesekali meneror gawang Buperta lewat serangan balik.

Keberhasilan Buperta Cibubur memenangkan duel di lini tengah membuat mereka mendominasi jalannya pertandingan. Kondisi itu memaksa pemain Matador Mekarsari lebih banyak berkonsentrasi memperkuat pertahanan.

Meski tertekan, Matador Mekarsari justru mampu membalikkan keadaan lewat M Naufal Putra Wahyudi. Pemain bernomor punggung 3 itu lolos dari jebakan offside kemudian melesakkan bola dengan dingin.

Di waktu tersisa, Matador Mekarsari masih coba menambah keunggulan. Namun, upaya mereka masih dapat diredam pemain bertahan Buperta Cibubur. Hingga laga usai, Matador Mekarsari berhasil mengunci 3 poin.

Pelatih Matador Mekarsari, Meika Suwasdika, mengungkapkan, kunci utama kemenangan timnya adalah kemampuan pemain meredam emosi. Menurut Meika, di babak pertama pemainnya bermain kurang tenang karena terprovokasi lawan.

“Mereka terpancing sehingga bermain kurang tenang,” ujar Meika.

Saat isitirahat, Meika menginstruksikan anak asuhnya untuk meredam emosi. Setelahnya, permainan Matador Mekarsari menjadi lebih terpola. Ketenangan membuat penggawa Matador Mekarsari dapat mengambil keputusan dengan jernih.

Dua gol Matador lahir berkat kelihaiam membaca situasi. Saat pemain Buperta Cibubur menumpuk di garis pertahanan. Pemain Matador lebih banyak menyerang dari sisi sayap untuk memancing pemain bertahan Buperta keluar dari area pertahanan.

Sebaliknya, ketika pertahanan Buperta agak renggang, pemain Matador melepaskan umpan-umpan terobosan yang menyulitkan bek Buperta mematahkan serangan. Dua gol Matador tercipta dari skema umpan terobosan.

Kapten Matador Mekarsari Gadra MS mengatakan, ia dan rekan-rekannya bermain dalam kondisi emosi karena terpancing provokasi penonton. Setelah mendapat teguran Meika, mereka berusaha mengendalikan emosi dan bermain lebih tenang.

Namun sayangnya pemain Matador Arif Maulana gagal mengendalikan perasaannya. Ia mendapat kartu merah dari wasit di menit ke-57 usai melakukan protes keras. Absennya Arif di laga Matador berikutnya merugikan ia dan timnya.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer