JFA Memungut Serpihan Kejayaan
JAKARTA, KOMPAS — Jakarta Football Academy membukukan kemenangan tipis 1-0 atas tim papan atas Benteng Muda IFA. Kemenangan tersebut sangat berarti bagi JFA yang saat ini tengah mencoba memungut kembali serpihan kejayaan mereka di masa lalu.
Harapan para pemain Jakarta Football Academy (JFA) untuk mengulang kesuksesan musim lalu kembali merekah di pekan ke-14 Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Mereka kini memungut serpihan kejayaan masa lalu yang sempat tercecer.
Sebagai juara bertahan, JFA tampil kurang meyakinkan di awal musim Liga Kompas 2018-2019. Mereka sempat terseok-seok. Perlahan JFA mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Poin demi poin mereka kumpulkan. Jika sebelumnya mereka berkubang di dasar klasemen. Sekarang mereka mulai merangkak naik ke papan tengah. Kemenangan atas Benteng Muda IFA menumbuhkan kembali optimisme skuad arahan Winaryo itu.
Laga menghadapi Benteng Muda IFA berjalan tidak mudah bagi anak-anak JFA. Sedari sepak mula dimulai, Benteng Muda IFA tampil menekan. JFA sesekali merespons lewat skema serangan balik.
Raihan Putra Yadi memiliki kans mencetak gol untuk membuka keunggulan JFA. Tapi pemilik nomor punggung 15 ini sudah lebih dulu terjebak offside. Beberapa menit kemudian Daniel Rivaldo benar-benar membawa JFA unggul lewat sepakannya.
Sepanjang pertandingan, JFA mengandalkan bola-bola langsung ke jantung pertahanan Benteng Muda IFA. Strategi itu cukup efektif membongkar rapatnya pertahanan Benteng Muda IFA. Akan tetapi tiada gol tambahan tercipta di sisa waktu babak pertama. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua atmosfer pertandingan menghangat seiring banyaknya benturan fisik antarpemain. Ketegangan antara kedua tim memuncak. Namun, wasit bersikap tegas untuk meredam keadaan.
Mesin gol Benteng Muda IFA, Fachrial Samudra, sempat mencoba peruntungan dari dalam kotak penalti. Ia meliuk-liuk melewati lawan, tapi sepakannya masih melambung di atas mistar gawang
Di sisa laga, Benteng Muda IFA mengurung JFA di area pertahanan. Meski demikian, JFA sesekali membalas dengan mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Benteng Muda IFA.
Di waktu tersisa babak kedua, Benteng Muda IFA memaksa pemain JFA berkonsentrasi di daerah pertahanan mereka sendiri. Hampir seluruh pemain Benteng Muda IFA berada di area permainan JFA. Tapi hingga laga berakhir, JFA sukses memertahankan keunggulan.
Pelatih JFA, Winaryo, mengakui menginstruksikan anak asuhnya untuk fokus memperkuat pertahanan di akhir babak kedua. Ia tak ingin keunggulan itu direbut Benteng Muda IFA.
Sepanjang pertandingan, anak-anak JFA gigih dalam bertahan. Mereka seolah tak kenal lelah meski terus dipaksa berlari oleh pemain Benteng Muda IFA.
Winaryo menjelaskan, selama dua peka terakhir, ia memajukan jadwal latihan Sabtu menjadi pukul 14.00 dari sebelumnya pukul 16.00. Tujuannya agar pemain JFA terbiasa bermain di suhu panas Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta.
Tak disangka, perubahan jadwal latihan itu nyatanya membuat stamina dan ketahanan fisik pemain JFA meningkat. Sebelumnya, konsentrasi pemain belakang JFA selalu menurun jelang pertandingan berakhir. Akibatnya, beberapa kali kemenangan JFA yang sudah di depan mata buyar.
“Hasil ini tentu bisa menjadi pelecut anak-anak untuk meraih hasil positif ke depan,” kata Winaryo.
Di pekan ke-14, JFA memulai langkah baru untuk menapak kembali kesuksesan. Perubahan jadwal latihan menjadi kunci performa impresif mereka kala membenamkan Benteng Muda IFA.