Astam Benamkan Kabomania
JAKARTA, KOMPAS — Sekolah sepak bola Astam, Minggu (6/1/2019), membenamkan Kabomania dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, dengan skor 1-4. Namun, kemenangan belum mampu membuat posisi Astam di klasemen beranjak dari zona degradasi.
Kabomania tampil menggebrak dengan langsung melancarkan serangan ke jantung pertahanan Astam. Namun, lewat serangan balik cepat justru Astam yang mencuri gol terlebih dulu.
Erwandy Latulus Manulu yang berlari kencang menyisir sisi kiri pertahanan Kabomania lalu melepaskan umpan terukur. Rangga Bika Aimanuddin yang dikawal seorang bek Kabomania memenangkan duel udara dan mengubah papan skor menjadi 1-0.
Kabomania sempat menjebol gawang Astam melalui kaki Fatih Azmi Prayoga. Tapi hakim garis telah lebih dulu menyatakan Fatih telah berada dalam posisi offside. Kabomania benar-benar menyamakan kedudukan semenit kemudian lewat Damarjati Abdullah.
Astam berupaya meningkatkan intensitas serangan. Operan-operan pendek diperagakan demi membongkar lini pertahanan Astam. Usaha Aditiya Daffa hampir membuat Astam kembali unggul. Tapi kiper Kabomania M Fadhlurrahman lebih sigap menepis bola.
Astam mengamuk di babak kedua, tiga gol mereka lesakkan. Masing-masing oleh M Dwi Fahri, Aditiya Daffa, dan Reycredo Beremanda.
Hingga pertandingam berakhir Astam berhasil memertahankan keunggulan. Meski menang, Astam belum mampu beranjak dari dasar klasemen sementara. Hingga pekan ke-18, Astam telah mengoleksi 6 poin.
Kapten Kabomania Fariziano Habibie mengatakan, faktor utama kekalahan telak timnya karena komunikasi antarlini yang tidak terbangun. Hal itulah yang menyebabkan pemain Astam leluasa mengobrak-abrik pertahanan.
“Pemain banyak yang tidak latihan karena sedang liburan,” ujar Fariziano.
Sementara itu, pelatih Astam Zainal Anwar mengungkapkan kunci sukses timnya bermain bagus di babak kedua adalah tampil tanpa beban.
Dengan tampil tanpa beban, pemain Astam menjadi leluasa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Instruksi pelatih pun mampu diterapkan dengam baik di lapangan.
“Kabomania punya bek yang bagus. Makanya tadi kami lebih banyak main bola daerah. Anak-anak juga cerdas memanfaatkan kemelut yang berujung gol,” ujarnya.