Sanksi Tak Surutkan Ambisi Mandiri Selection
JAKARTA, KOMPAS — Sanksi pengurangan satu poin setiap pekan tak menyurutkan ambisi Mandiri Selection untuk bertahan di Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim depan. Mandiri Selection enggan menyerah meski saat ini skuad arahan Mukhsin Alatas itu menghuni dasar klasemen.
Dengan 11 pertandingan tersisa, Mandiri Selection baru mengoleksi 5 poin. Mereka kini terpaut 4 poin dengan penghuni peringkat 13 klasemen sementara Liga Kompas, Bina Taruna Cibubur.
Walaupun hingga akhir liga Mandiri Selection mampu duduk di peringkat ke-13, mereka tidak otomatis terhindar dari degradasi. Karena terkena sanksi akibat salah satu pemainnya kedapatan bermain di liga lain, Mandiri Selection kehilangan 1 poin setiap pekan. Selain itu, mereka diwajibkan mengikuti babak play off walau di akhir musim berhasil menghindari peringkat tiga terbawah di klasemen.
Pemain Mandiri Selection, kata Mukhsin, cukup berat menerima sanksi tersebut. Kondisi itu sempat berpengaruh terhadap psikologis pemain.
Mandiri Selection pun tak kunjung menemukan bentuk permainan terbaiknya. Terakhir, di pekan ke-19, mereka dihajar Matador Mekarsari dengan skor 0-2.
Mandiri Selection baru membukukan 3 kemenangan, 7 kali hasil seri, dan 9 kali menelan kekalahan. Hasilnya, mereka terpuruk di dasar klasemen sementara.
Namun, Mukhsin ogah menyerah terlalu dini. Ia bertekad untuk bisa lolos dari situasi sulit ini. Mukhsin meminta pemain untuk tetap fokus dan melupakan persoalan sanksi ketika sedang berlaga.
“Masih ada 11 pertandingan. Saya akan coba memaksimalkan 6 pertandingan ke depan,” ujar Mukhsin di sela-sela latihan tim di Lapangan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan), Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
Mukhsin memotivasi pemainnya untuk tampil apik di pertandingan tersisa. Dengan tampil menawan, ada kesempatan mereka akan dilirik pemandu bakat Liga Kompas untuk kemudian mengikuti seleksi tim Piala Gothia di akhir musim.
“Di Liga Kompas, bukan menang atau kalah yang dicari. Apapun yang terjadi, pemain harus tetap semangat dan menampilkan permainan terbaik mereka,” katanya.
Kapten Mandiri Selection, Rafi Restu P (13), mengatakan, mental bertanding ia dan rekan-rekannya kian pulih berkat suntikan motivasi dari Mukhsin. Hanya saja, ambisi mereka untuk tampil menawan dan memetik poin terganjal komitmen pemain.
Dalam setiap sesi latihan, terhitung hanya segelintir pemain Mandiri Selection yang hadir. Pantauan Kompas, latihan Mandiri Selection diikuti hanya 11 pemain. Situasi tersebut cukup menyulitkan Mukhsin untuk mematangkan persiapan tim jelang pertandingan.
Rafi pun telah mengajak rekan-rekannya di grup layanan perpesanan untuk hadir latihan. Namun, memang harus diakui para pemain Mandiri Selection terbentur jadwal sekolah yang padat. Jika jumlah pemain kurang, Mukhsin meminjam beberapa pemain dari tim Mandiri Selection U-13 untuk ikut berlatih.
“Supaya jumlah pemain pas untuk latihan simulasi,” ucap Mukhsin.
Umpan terobosan
Dalam sesi latihan Kamis sore, Mukhsin mengasah kemampuan anak asuhnya dalam melepaskan umpan terobosan. Selain itu, ia juga menitikberatkan menu latihan dengan mengasah teknik mengoper. Menurutnya, dari hasil evaluasi pertandingan terakhir menghadapi Matador Mekarsari, pemainnya kerap melakukan kesalahan-kesalahan operan.
Latihan operan mendapatkan porsi terbanyak, yaitu dalam dua sesi berdurasi total 1,5 jam. Setelah itu, latihan dilanjutkan dengan permainan 7 lawan 7. Pada permainan 7 lawan 7, Mukhsin meminta pemain menyerang menggunakan skema umpan terobosan.
“Agar pergerakan bisa efisien, pemain perlu memaksimalkan umpan terobosan,” ujarnya.
Villa 2000 akan menjadi ujian terdekat Mandiri Selection pada pekan ke-20. Pada pertemuan di putaran pertama, Mandiri Selection harus menyerah dengan skor 1-0.
Saat itu, Mandiri Selection mampu mendominasi penguasaan bola. Akan tetapi, serangan balik cepat Villa 2000 tak mampu diredam pemain belakang Mandiri Selection.