Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Matador Mekarsari Dipermalukan Astam

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Laga antara sekolah sepak bola Astam (abu-abu) menghadapi Matador Mekarsari pada pekan ke-20 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (13/1/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur.

JAKARTA, KOMPAS — Sekolah sepak bola Matador Mekarsari dipermalukan Astam dalam lanjutan pekan ke-20 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (13/1/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta. Menghadapi tim papan bawah, Matador Mekarsari takluk 0-1.

Kedua tim sedang dalam kepercayaan diri tinggi usai memetik hasil positif pada pekan sebelumnya. Astam melumat Kabomania 4-1, sementara Matador Mekarsari menundukkan Mandiri Selection 2-0.

Matador Mekarsari tampil menekan dengan umpan-umpan pendek. Mereka mengandalkan duet pemain serang Garda Madani Sopian dan Topan Abdillah.

Terus menekan, Matador dikejutkan dengan gol yang dilesakkan Astam lewat kaki Aditiya Daffa Al’Haqi. Pemain Matador pun menaikkan tempo permainan demi menyetarakan kedudukan.

Matador Mekarsari terus mendominasi, tapi Astam tampil efektif. Beberapa kali pergerakan pemain Astam mampu menembus pertahanan lawan. Termasuk upaya yang dilakukan Erwandy Latulus Manalu. Namun, belum ada ancaman berarti ke gawang Matador. Hingga turun minum skor masih 0-1 untuk keunggulan Astam.

Di babak kedua, Kabomania meningkatkan intensitas serangan demi mengejar ketertinggalan. Manuver pemain Kabomania membuat pemain Astam terkurung di areanya sendiri.

Astam menunjukkan peningkatan performa di pertengahan babak kedua. Perlahan mereka mampu keluar dari tekanan dan balik mengancam gawang Matador. Namun, dari berbagai upaya yang dilakukan Astam masih belum ada yang berbuah menjadi gol.

Di waktu pamungkas babak kedua Matador harus bermain dengan 10 orang setelah pemain belakang Muhammad Atha Naufal menerima kartu kuning kedua. Naufal melanggar pemain Astam Fakhrizal Jatmiko. Hingga akhir laga, keunggulan 0-1 untuk Astam tetap bertahan.

Pelatih Astam, Zainal Anwar, mengaku puas dengan penampilam anak asuhnya. Menurut dia, pemain Astam tampil kompak dan bermain dengan tenang.

“Berkat latihan daya tahan, stamina pemain kami lebih prima,” ucap Zainal.

Hasil latihan itu terbukti di atas lapangan. Hingga menit-menit akhir, pemain belakang Astam tidak kehilangan konsentrasi saat mengawal pergerakan lawan.

Sedangkan, pelatih Matador Mekarsari, Meika Suwasdika mengatakan, timnya tidak tampil dengan kekuatan penuh lantaran banyak pemain yang sakit. Melihat kondisi tim yang pincang, sebelum laga, ia hanya menargetkan bermain imbang melawan Astam.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer