Laju Buperta Cibubur Terhambat Genangan Air
JAKARTA, KOMPAS — Laju sekolah sepak bola Buperta Cibubur pada pekan ke-22 Liga Kompas Kacang Garuda, Minggu (27/1/2019), terhambat genangan air. Meski mampu memberikan perlawanan sengit, Buperta Cibubur harus mengakui keunggulan Bina Taruna dengan skor tipis 0-1.
Pertandingan antara Bina Taruna menghadapi Buperta Cibubur berjalan sengit sejak menit-menit awal. Kedua tim terlibat jual beli serangan. Hujan yang mengguyur Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, semalam membuat pemain kesulitan melepaskan operan maupun mengontrol bola.
Di babak pertama, tiada gol tercipta. Kedua tim gagal memaksimalkan peluang masing-masing. Di babak kedua, Raka Cahyana Rizki membuat Bina Taruna memimpin. Lewat kolektivitas tim, Raka menerima bola pantul dan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.
Tertinggal, Buperta Cibubur meningkatkan intensitas serangan. Beberapa kali ujung tombak Buperta Cibubur, M Rido Julian meneror gawang Bina Taruna.
M Rido Julian memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan usai menyambut umpan silang. Namun, sundulannya masih terlampau lemah dan dihalau bek Bina Taruna.
Transisi dari menyerang ke bertahan pemain Buperta Cibubur berjalan tak maksimal. Akibatnya pemain Bina Taruna leluasa mengacak-acak pertahanan Buperta Cibubur. Beberapa kali Ade Akmal Yudistira dan Brian Azura Nixon menciptakan peluang berbahaya.
Namun hingga pertandingan berkahir Bina Taruna sukses menjaga keunggulan.
Seusai pertandingan, Raka Cahyana menyampaikan, gol tersebut tercipta berkat kepaduan tim dalam memainkan skema bola-bola pantul. Menurut Raka, dalam setiap sesi latihan, skema tersebut selalu dipraktikkan dan dijalankan dengan baik pada pertandingan ini.
“Kemenangan ini memotivasi kami untuk tampil baik ke depannya,” ujar Raka.
Pelatih Buperta Cibubur, Jumhari, mengaku tidak puas terhadap hasil akhir. Namun, ia bangga melihat perkembangan para pemain.
Pada putaran pertama, Bina Taruna menang mudah 2-0 atas Buperta Cibubur. Kini, Buperta Cibubur mampu menyulitkan Bina Taruna.
Kekalahan ini menurut Jumhari disebabkan timnya kurang beruntung. Hujan membuat aliran bola tidak lancar.
“Sundulan Rido di akhir babak kedua itu pun seharusnya gol. Tapi laju bola terhambat genangan air,” kata Jumhari.
Rido menyampaikan, lapangan yang tergenang air menghambat suplai bola dari gelandang kepada dirinya. Selain itu, ia mengaku kesulitan menggiring bola.
“Sayang sekali, padahal banyak celah di pertahanan Bina Taruna,” ucapnya.
Dengan hasil ini, Buperta Cibubur gagal memangkas jarak dengan peringkat ke-3 Liga Kompas, Ragunan Soccer School yang mengoleksi 38 poin. Buperta Cibubur tertahan di peringkat ke-4 dengan perolehan 34 poin.