Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

M Faqih Azhar, Si Lincah Perusak Pertahanan Lawan

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain sayap kanan sekolah sepak bola Asiop Apacinti M Faqih Azhar, Minggu (3/2/2019), menerima penghargaan pemain terbaik Liga Kompas Kacang Garuda U-14 bulan Januari 2019. Penghargaan diserahkan pengawas pertandingan Liga Kompas, Benjamin.

JAKARTA, KOMPAS – Penghargaan pemain terbaik Liga Kompas Kacang Garuda U-14 bulan Januari 2019 jatuh kepada pemain sayap sekolah sepak bola Asiop Apacinti M Faqih Azhar. Pemain bernomor punggung 7 itu menyisihkan ujung tombak SSB Salfas Soccer Andriano Saputra dan pemain sayap SSB bina Taruna Ade Akmal Yudistira.

Faqih menerima penghargaan pada Minggu (3/2/2019), sesaat sebelum Asiop Apacinti bertanding menghadapi pemuncak klasemen sementara Salfas Soccer. Kepada Kompas, Faqih mengaku tak menyangka dinobatkan sebagai pemain terbaik bulan Januari.

Pelajar kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta itu merupakan andalan di sektor sayap Asiop Apacinti. Ia bisa bermain di sektor sayap kanan dan kiri. Satu kemampuan Faqih yang menonjol di antara rekan-rekannya adalah kecepatan dia dalam berlari.

Menurut pemain serang Asiop, Rayhan Everhard Bollemeyer, Faqih merupakan pesepak bola bertipe perusak pertahanan lawan. Untuk itulah ia kerap mengemban tugas membangun serangan dari sisi sayap.

“Keberadaan Faqih membuat tugas saya di depan menjadi lebih mudah. Dia bisa membuka ruang, saat itulah kesempatan saya mencetak gol datang,” kata Rayhan.

Kecepatan lari Faqih mampu merepotkan pemain lawan. Tak jarang karena kemampuannya itu, Faqih kerap dilanggar pemain lawan.

Adapun sebaliknya, Faqih adalah pemain yang jarang melakukan pelanggaran berat. Berdasarkan catatan Tim 11, yaitu tim yang menyediakan data statistik Liga Kompas, Faqih termasuk pemain yang belum pernah memperoleh kartu hingga pekan ke-23.

Faqih mengatakan, kemampuan berlari itu tak serta merta ia peroleh. Melainkan melalui latihan yang panjang.

Menurut Faqih, bila ada kesempatan untuk berlatih lari, sebisa mungkin akan dia lakukan. Sang ayah menjadi sosok yang berperan penting dalam mengawasi latihannya di rumah.

“Sebelum bertanding atau latihan, pagi-pagi saya pasti sempatkan joging di lapangan dekat rumah,” kata pemain yang mengidolakan penyerang sayap Juventus, Cristiano Ronaldo, ini.

Selain itu, Faqih melatih kekuatan kakinya dengan melatih kaki mengangkat barbel.

“Pola makan juga saya atur. Tidak boleh makan sembarangan. Mi instan dan gorengan kalau bisa jangan sering-sering. Tidak baik untuk atlet,” ujarnya.

Tidak semua pemain yang tampil di Liga Kompas mampu berlari secepat Faqih. Oleh sebab itu, ia berusaha keras menjaga kemampuannya itu dengan berlatih rutin setiap hari. Semua itu ia lakukan semata-mata sebagai wujud syukur atas bakat yang diberikan Tuhan kepada dia.

Faqih tak pernah mencoba untuk melanggar pemain lawan. Apa yang ia pikirkan selama bertanding hanya berlari dan terus berlari. Selama itu pula ia akan mengejar impian tampil di piala dunia untuk pesepak bola belia, yakni Piala Gothia di Swedia.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer