Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Kesempatan Terakhir Bina Taruna

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain Bina Taruna (merah) mencoba mengontrol bola di kepalanya saat berhadapan dengan Matador Mekarsari di pekan ke-14, Minggu (2/12/2018), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS – Pekan ke-26 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (22/2/2019), bakal diwarnai pertarungan dua sekolah sepak bola papan atas, Salfas Soccer dan Bina Taruna. Bagi SSB Bina Taruna, laga tersebut bakal menjadi kesempatan terakhir mereka untuk memangkas jarak dengan Salfas.

Pelatih Bina Taruna Saut LB Tobing, Jumat (22/2/2019), mengatakan dengan 5 sisa pertandingan di Liga Kompas, laga menghadapi Salfas pada pekan ke-26 itu menjadi sangat penting. Sebab, Bina Taruna menyia-nyiakan dua kali kesempatan untuk menyalip Salfas di puncak klasemen.

Pada pekan ke-24, Bina Taruna takluk 0-1 atas Ragunan Soccer School. Kekalahan itu membuat perolehan poin Bina Taruna yang awalnya sama dengan Salfas, yaitu 46 poin, menjadi melebar 3 poin.

Kesempatan untuk memangkas jarak kembali datang kepada Bina Taruna sepekan berikutnya. Salfas yang ditinggal sejumlah pemain kunci hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Buperta Cibubur. Tapi Bina Taruna gagal memanfaatkan momentum tersebut. Bina Taruna menyerah 2-1 atas Benteng Muda IFA. Jarak antara Bina Taruna dan Salfas pun kembali melebar menjadi 4 poin.

“Kami tidak mau tertinggal untuk ketiga kalinya. Kalau besok kami tergelincir lagi, maka jarak kami dengan Salfas makin lebar. Kesempatan besok harus dimanfaatkan,” ujar Saut.

Pada pertandingan krusial itu, Saut mewaspadai kekuatan lini tengah Salfas. Sedangkan sektor tengah justru menjadi titik lemah Bina Taruna.

“Akhir-akhir ini kami selalu kalah di tengah,” katanya.

Pada latihan terakhir, Saut terus menggenjot skema transisi anak asuhnya. Ia memberi porsi latihan yang besar untuk skema transisi. Hal itu karena Saut memandang transisi dari menyerang ke bertahan yang dilakukan pemainnya belum berjalan sebagaimana yang ia inginkan.

“Pemain sangat lambat dalam bertransisi. Saat diserang, mereka tidak lekas turun membantu pertahanan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pelatih Salfas Soccer Irwan Salam mengutarakan, dia menargetkan dapat mengatasi Bina Taruna. Apabila misi itu bisa diwujudkan, peluang Salfas untuk meraih gelar juara Liga Kompas bakal terbuka lebar.

“Kalau bisa menang atas Bina Taruna, pekerjaan berikutnya akan jadi sedikit lebih ringan,” kata Irwan.

Namun, ambisi Irwan akan menemui sandungan karena dalam beberapa sesi latihan terakhir, pemain Salfas disibukkan dengan kegiatan sekolah. Pemain tengah Salfas, Rendy Apriyansyah mengungkapkan, sesi latihan Salfas beberapa hari belakangan dihadiri sedikit pemain.

Situasi itu cukup pelik mengingat kekompakan tim pada laga penting menghadapi Bina Taruna bakal dipertaruhkan. “Kalau sedikit pemain yang datang latihan, takutnya akan berpengaruh terhadap koordinasi dan komunikasi antarlini,” ucap Rendy.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer