Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Langkah Dua Calon Juara Terhambat

Lorenzo Anugrah Mahardhika untuk Kompas

Pemain Belakang SSB Bina Taruna, Muhammad Rizky Irawan (kiri, baju biru) menekel penyerang SSB Matador Mekarsari, Muhammad Fachriaziz (baju hijau) dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 pekan ke-29 di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2019). Pertandingan tersebut berakhir imbang 1-1.

JAKARTA, KOMPAS – Penentuan juara Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2018/2019 harus menunggu hingga pekan terakhir dipertandingkan minggu depan. Pasalnya, dua tim calon juara, Salfas Soccer dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Taruna sama-sama meraih hasil kurang memuaskan pada laga pekan ke-29, Minggu (17/3/2019).

Peringkat kedua Salfas Soccer tidak dapat memanfaatkan hasil seri yang didapat pemuncak klasemen sementara SSB Bina Taruna. Tim asuhan Irwan Salam ini harus puas dengan raihan satu poin setelah ditahan SSB Astam 1-1 di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur.

Belum genap dua menit laga berjalan, Astam dihadiahi penalti karena salah satu bek Salfas menyentuh bola dengan tangan. Aditiya Daffa yang ditunjuk menjadi algojo sukses menunaikan tugasnya dan membawa timnya unggul 1-0.

Tertinggal satu gol, Salfas yang berstatus tim promosi langsung berbalik menekan lawan. Hal ini terlihat saat Irwan memasukkan tiga pemain bertipe ofensif dalam 25 menit babak pertama. Astam pun mampu menahan serangan Salfas dengan memanfaatkan kesalahan operan yang kerap dilakukan anak-anak Salfas menjadi serangan balik.

Pada babak kedua, Salfas semakin mendominasi jalannya pertandingan. Sayangnya, sejumlah peluang emas yang didapat tidak mampu dimaksimalkan karena penyelesaian akhir yang buruk dari lini serang tim asal Kota Tangerang ini.

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Salfas akhirnya membuahkan hasil. Kapten Salfas, Mulkan Hanif mencetak gol dari eksekusi sepak pojoknya pada menit ke-54. Skor 1-1 tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.

Irwan mengatakan, gol yang dicetak Astam berasal dari kelengahan anak asuhnya pada menit-menit awal. Imbasnya, terjadi kesalahpahaman antara kiper dan bek dalam membuang bola yang membuat timnya terkena hukuman penalti.

Ia melanjutkan, timnya cukup beruntung karena hukuman penalti terjadi pada menit-menit awal. Hal ini membuat anak asuhannya memiliki cukup banyak waktu untuk mengejar.

“Hasil ini sudah cukup baik mengingat tim belum tampil seperti biasanya. Saya berjanji di pertandingan terakhir akan tampil maksimal demi mengejar juara,” tutur Irwan setelah pertandingan, Minggu sore.

Sebelumnya, SSB Bina Taruna yang bermain pada Minggu pagi juga ditahan imbang oleh Matador Mekarsari 1-1. Bermain tanpa gelandang andalan, Ade Akmal Yudistira, tim asuhan Saut LB Tobing ini bermain ofensif  pada 10 menit pertama laga. Hasilnya, Muhammad Hevan Wicaksana mampu menjebol gawang Muhammad Yoga Pratama setelah memanfaatkan kesalahan lini belakang Matador Mekarsari.

Tertinggal satu gol, Matador Mekarsari yang turun dengan tiga pemain serang mulai keluar menyerang . Mereka membombardir pertahanan Bina Taruna dengan kombinasi satu dua sentuhan dan serangan balik dari sisi sayap. Gempuran yang terus dilancarkan Matador Mekarsari memaksa Bina Taruna terus bertahan dan hanya melakukan serangan sesekali.

Tiga menit babak kedua berjalan, kemelut di mulut gawang Bina Taruna dimanfaatkan oleh penyerang Matador Garda Madani Sopian. Bola liar hasil tepisan kiper Bina Taruna jatuh di kaki Sopian yang langsung disontek untuk menyamakan kedudukan. Tim besutan Meika Suwasdika itu juga bermain dengan pertahanan yang rapat sehingga serangan yang dirancang Bina Taruna kerap terpatahkan.

“Hasil ini cukup mengecewakan, karena gol lawan berasal dari kesaahan sendiri. Padahal, momentum sudah ada di tangan kami. Pertahanan juga sudah cukup disiplin,” ucap Saut seusai laga.

Saut menuturkan, timnya tampil baik pada babak pertama. Namun, setelah lawan mencetak gol, anak asuhnya terkesan kehilangan nyali untuk mengejar bola dan menyerang karena tertekan dengan pola permainan lawan.

Ia juga mengapresiasi permainan Matador Mekarsari yang penuh determinasi, terutama pada babak kedua. Mereka pantang menyerah membongkar pertahanan Bina Taruna yang dimotori kapten Qori Kautsar.

Hasil ini tidak merubah posisi Salfas Soccer ataupun Bina Taruna pada papan klasemen sementara. Bina Taruna bercokol di peringkat pertama dengan 54 poin, disusul Salfas yang berselisih satu poin.

Sementara itu, kemenangan diraih oleh penghuni posisi lima besar lainnya. Peringkat ketiga Ragunan Soccer School menundukkan Mandiri Selection 3-0. Penghuni posisi empat, Big Stars Babek FA unggul tipis 1-0 atas Bina Taruna Cibubur, dan Buperta Cibubur yang berada di peringkat lima mengalahkan Villa 2000 3-0.(E08).

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer