Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Lapangan Kecil, Taktik Permainan Tak Berjalan

TANGERANG SELATAN, KOMPAS – Hampir semua pelatih Sekolah Sepak Bola peserta Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019/2020 mengeluhkan kondisi arena yang digunakan musim ini. Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta yang digunakan, dianggap terlalu kecil, sehingga taktik permainan tak bisa dijalankan. Bagi manajemen Liga Kompas, mencari lapangan untuk menggelar delapan laga sehari memang tak mudah, sehingga akhirnya tetap menggunakan arena yang ada sekarang.

Ada yang berbeda dari Liga Kompas musim ini. Setelah bertahun-tahun liga dilangsungkan di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, kali ini liga digelar di Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan. Oleh beberapa pelatih SSB peserta liga, Lapangan UMJ dinilai lebih kecil dibandingkan lapangan sepak bola normal, seperti di GOR Ciracas. Mereka menganggap, ukuran lapangan itu tiga per empat dari ukuran lapangan normal, yakni panjang antara 90-120 meter (100-110 meter untuk tingkat internasional) dan lebar antara 45-90 meter (64-75 meter untuk level internasional).

 

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pemain SSB Bintang Ragunan Vicko Revan Andrian (belakang) dilewati pemain SSB Buperta Cibubur Galang Andrian Setiawan (depan) dalam laga pekan pertama Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020 di Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (22/9/2019). Tim SSB Buperta Cibubur mengalahkan SSB Bintang Ragunan dengan skor 1-0.

 

Pelatih SSB Salfas Soccer Irwan Salam ditemui seusai laga pekan pertama, Minggu (22/9/2019), mengatakan, timnya memang bisa menang 3-1 atas SSB Tajmalela FA, tetapi sesungguhnya, timnya tidak bermain seperti biasa. Dirinya berharap tim bermain dari kaki ke kaki lewat permainan yang dibangun dari belakang, tengah, hingga ke depan.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pemain SSB Bintang Ragunan Elen Angga Saputro (depan) berebut bola dengan pemain SSB Buperta Cibubur Rayhan Maulana (belakang) dalam laga pekan pertama Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020 di Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (22/9/2019). Tim SSB Buperta Cibubur mengalahkan SSB Bintang Ragunan dengan skor 1-0.

Namun, karena lapangan kecil, timnya sempat kaget. Sebab, jarak pemain dengan lawan-lawannya terlalu rapat. Akibatnya, pemain tidak bisa menguasai bola terlalu lama karena lawan bisa cepat melakukan tekanan hingga merebut bola tersebut. Di sisi lain, aliran bola sangat cepat. Karena ukuran lapangan yang lebih kecil, umpan lambung dari pemain belakang bisa sampai langsung ke jantung pertahanan lawan.

Karena faktor itu, Irwan akhirnya merubah taktik permainan. Ia tidak lagi mementingkan bola dari kaki ke kaki melainkan meminta bola langsung naik dari belakang ke depan. Beruntung, karena fisik dan skill lebih baik, timnya bisa mengoptimalkan taktik dadakan itu sehingga bisa menang 3-1.

 

 

Baca berita selengkapnya di sini:   https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/09/22/lapangan-kecil-taktik-permainan-tak-berjalan/

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer