Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Persaingan Sengit di Puncak

Oleh YULVIANUS HARJONO

 

JAKARTA, KOMPAS — Persaingan di puncak Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim ini kian sengit menjelang paruh musim. Perubahan posisi di puncak kembali terjadi di pekan ke-11 liga usia muda ini, Minggu (1/12/2019).

Matador Mekarsari, tim pemuncak klasemen di pekan kesepuluh Liga Kompas musim ini, harus kembali kehilangan posisinya di puncak klasemen seusai dibekap Big Stars Babek, 1-0, dalam duel big match di Lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu. Kedua tim itu hanya dipisahkan gol M Fajar Apriansyah yang dicetak pada babak pertama laga itu.

 

Gelandang tim SSB Kabomania Oski Nofriansa (kanan) berebut bola dengan bek SSB Buperta Cibubur Rayhan Maulanul Muiz (kiri) dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019). SSB Kabomania berhasil mengimbangi permainan SSB Buperta Cibubur dengan skor akhir 0-0. SSB Kabomania saat ini berada di peringkat ke 5 klasemen. Sedangkan SSB Buperta Cibubur adalah pemimpin puncak klasemen saat ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
24-11-2019

 

Beberapa jam sebelumnya, tim papan atas lainnya, Buperta Cibubur, menang susah payah atas Salfas Soccer, 2-1. Dengan demikian, Buperta kembali mengudeta Matador dari posisi puncak klasemen. Sebelumnya, Buperta juga menggusur Matador dari puncak pada pekan kesembilan.

Selain kehilangan posisi puncak, kekalahan dari Big Stars itu membuat Matador terperosok ke peringkat ketiga. Adapun posisi kedua kini ditempati Babek, tim yang unggul selisih gol dari Matador. Baik Babek maupun Matador hanya tertinggal dua poin dari Buperta yang tampil konsisten dalam beberapa pekan terakhir.

Diakui Supriyono Prima, Pelatih Matador Mekarsari, persaingan di Liga Kompas U-14 cukup ketat. Satu kelengahan atau masalah kebugaran bisa berakibat fatal pada performa dan posisi tim. ”Banyak tim yang ingin mengalahkan kami. Jika lengah sedikit saja, kami bisa terjungkal,” ucapnya.

Persaingan tidak kalah sengit terjadi di papan bawah. Tajimalela, tim peringkat ke-14 yang tengah berjuang menghindari degradasi, mengalahkan tim yang berada satu peringkat di bawahnya, Metro Kukusan. ”Kami menjalankan instruksi pelatih dengan menembak dari luar kotak penalti. Cara ini efektif menghadapi mereka (Kukusan) yang tampil bertahan,” ungkap M Fiqih Faturohman, pemain Tajimalela.

 

Sumber : Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer