Pertarungan Para Debutan
Laga Liga Kompas pekan ke-12 akan menyajikan persaingan antartim debutan. Di antara mereka, ada yang sedang berjuang lepas dari zona degradasi.
Oleh YULVIANUS HARJONO
JAKARTA, KOMPAS – Pekan ke-12 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 pada Minggu (8/12/2019) ini bakal menyajikan sejumlah laga unik dan menarik. Empat tim debutan di Liga Kompas musim ini saling berhadapan untuk mengejar kemenangan di lapangan Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Keempat tim debutan yang sempat ditempa babak playoff sepanjang April lalu itu adalah Bintang Ragunan, Intan Soccer Cipta Cendikia, Tajimalela FA, dan Metro Kukusan. Ragunan akan menghadapi Kukusan, adapun Cipta Cendikia berduel dengan Tajimalela pada Minggu ini. Mereka bertarung untuk memerebutkan “predikat” tim-tim promosi terbaik.
Terkait hal itu, Pelatih Bintang Ragunan Teuku Chairul Wisal serius mempersiapkan laga kontra Kukusan. Untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan calon lawannya itu, Teuku mengamati langsung penampilan Kukusan pada laga sebelumnya, yaitu kontra Tajimalela, pekan lalu. “Mereka (Kukusan) kerap memakai (formasi) 4-5-1,” ujarnya tentang Kukusan.
Teuku berharap laga ini bisa menjadi batu loncatan timnya untuk naik ke papan atas di Liga Kompas musim 2019-2020 ini. Pekan lalu, tim di peringkat ketujuh itu gagal meraih tiga poin seusai ditahan Cipta Cendikia 1-1. Sebaliknya, Kukusan masih terpuruk di peringkat ke-15 dari total 16 tim peserta kompetisi usia muda itu.
Sebagai pendatang baru di Liga Kompas, Ragunan tidak mau muluk-muluk dan latah mengejar target juara. Target terbesar sekolah sepak bola (SSB) asal Jakarta Selatan itu yaitu mampu bersaing dengan tim-tim lainnya dan bisa bertahan di liga ini pada musim depan. Ia bercerita, perjuangan menembus kompetisi utama di Liga Kompas tidaklah mudah.
Pada playoff April lalu misalnya, Ragunan harus bersaing dengan 27 SSB lainnya di wilayah Jabodetabek untuk merebut tujuh tiket ke musim reguler. Maka itu, Ragunan ngotot menjadikan setiap pekan di Liga Kompas musim ini sebagai ajang menempa pengalaman dan kemampuan para pemainnya. “Selain bertahan pada musim depan, target saya adalah melihat anak-anak berkembang dan bermain sebaik mungkin,” tukasnya.
Setahap demi setahap, target-target Teuku itu terealisasi. Sempat berada di peringkat ketiga terbuncit pada awal musim, Ragunan bangkit dan percaya diri. Mereka mampu naik ke papan tengah dan mengalahkan tim-tim lain yang lebih berpengalaman seperti Siaga Pratama dan One Way Soccer School. Tidak hanya itu, ia juga menyaksikan salah satunya pemainnya, Marselinus Ama Ola (14), dinobatkan sebagai pemain terbaik bulan November.
Marselinus menjadi pemain kedua di musim ini yang menyabet penghargaan bulanan dari Suzuki itu. Penghargaan itu diraihnya berkat kontribusi besarnya, yaitu mencetak tujuh gol dari tujuh laga terakhir Ragunan. “Saya berlatih tidak hanya bersama tim, melainkan juga teman-teman di lingkungan rumah. Orangtua ingin saya menjadi pemain sepak bola hebat,” ujar pemain yang berposisi penyerang itu.
Tekad besar meraih poin di pekan ini juga dicanangkan Tajimalela. Tim yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi, yaitu tepatnya peringkat ke-14 itu, bertekad melanjutkan momentum positif seusai membekap Kukusan 2-0, pekan lalu. Namun, upaya itu tidak bakal mudah terwujud. Calon lawannya, Cipta Cendikia, memiliki para pemain dengan kualitas teknik di atas rata-rata tim debutan lainnya.
Meskipun demikian, Pelatih Tajimalela FA Sudana Sukri enggan menyerah sebelum bertempur menghadapi tim peringkat keenam itu. “Yang terpenting adalah anak-anak punya kemauan besar untuk maju dan percaya diri,” ujarnya.
Sumber: Kompas.id