Jaga Konsistensi di Pertengahan Musim
Pelatih tim peserta Liga Kompas Kaceng Garuda U-14 berusaha menjaga konsistensi permainan dan menghindari kejenuhan anak asuh mereka saat kompetisi ini memasuki tengah musim.
Oleh PRAYOGI DWI SULISTYO
JAKARTA, KOMPAS — Pertengahan musim menjadi masa ketika pemain mulai merasa jenuh sehingga berpengaruh pada konsistensi permainan sebuah tim. Dalam situasi seperti ini, kecermatan pelatih dalam mengatur strategi saat latihan dan bertanding sangat dibutuhkan.
Konsistensi permainan tersebut dibutuhkan SSB Buperta Cibubur agar dapat bertahan di puncak klasemen. Hingga pekan ke-12, Buperta Cibubur belum terkalahkan bersama SSB Big Stars Babek FA yang berada di peringkat kedua.
Pada pekan ke-13 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019), SSB Buperta Cibubur akan menghadapi tim kuat SSB Bina Taruna. Tim juara bertahan itu saat ini berada di peringkat ke-4.
Pelatih SSB Buperta Cibubur Jumhari Saleh menceritakan kunci konsistensi dari permainan timnya. “Saat bertanding, kami tidak pernah lihat posisi lawan di klasemen. Selain itu, saya selalu menginstruksikan ke anak-anak untuk bermain lepas dan jangan takut salah,” ujar Jumhari saat dihubungi di Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Dengan cara tersebut, anak didiknya dapat mengeluarkan kemampuan secara maksimal. Mereka dapat berimprovisasi sesuai dengan kondisi di lapangan.
Meskipun demikian, Jumhari tetap melihat kekuatan setiap lawan agar dapat meracik strategi dengan cermat. Jelang pertandingan melawan Bina Taruna, ia telah mengantongi kekuatan lawan dan beberapa pemain kunci yang harus diwaspadai.
Menurut Pelatih tim LKG-SKF Indonesia di Piala Gothia 2019 tersebut, Bina Taruna memiliki organisasi permainan yang bagus. Karena itu, ia telah mempersiapkan latihan fisik untuk anak didiknya agar mampu mengimbangi permainan lawan.
Poin penuh
Sementara itu, tim lain yang belum terkalahkan Big Stars Babek bertekad untuk mengambil poin penuh saat bertanding melawan SSB Kabomania. Selain untuk mengejar Buperta Cibubur yang berjarak empat poin, mereka juga tidak ingin terkejar oleh Kabomania yang berada di peringkat ke-5. Kedua tim hanya berjarak tiga poin.
Pelatih Big Stars Babek FA Bonni Safrudin Wijaya terus berusaha membangun kekompakan tim agar konsistensi permainan terus terjaga. Hal tersebut menjadi kunci kekuatan timnya sehingga sulit dikalahkan lawan pada musim ini.
Big Stars Babek tidak memiliki pemain haus gol seperti penyerang Buperta Cibubur Alfin Esa Ahmad yang telah mengemas 8 gol atau top skor sementara Malik Kaldi dari Matador Mekarsari dengan raihan 9 gol. Namun, mereka memiliki pertahanan yang kuat sehingga baru kebobolan dua gol.
Saat latihan, ia selalu meminta pemainnya disiplin demi menjaga kekompakan dan kerjasama tim. Selain itu, Bonni selalu menekankan pentingnya komunikasi antarpemain. Alhasil, suara lantangnya menjadi salah satu pemandangan yang tak asing ketika Big Stars Babek bertanding.
Agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik, maka ia telah menentukan strategi yang akan digunakan pada saat bertanding ketika latihan. Cara tersebut bertujuan agar pemain dapat saling memahami rekan satu timnya saat bertanding.
“Latihan menjadi cerminan dalam pertandingan. Jika mereka terlihat jelek saat latihan, maka ketika bertanding, permainannya juga akan jelek,” ujar Bonni.
Ia mengapresiasi semangat anak didiknya saat mengikuti latihan dan bertanding, meskipun harus berlatih di lapangan yang kecil karena tidak memperoleh izin untuk menggunakan lapangan utama. Semangat tersebut membuat Big Stars Babek dapat terus berada di papan atas klasemen sementara.
Sumber : Kompas.id