Selalu Ada Jalan untuk Bangkit
Menyerang menjadi satu-satunya cara untuk bangkit setelah tertinggal. Taktik ini digunakan sejumlah SSB pada pekan ke-15 Liga Kompas Kacang Garuda U-14.
Oleh HERPIN DEWANTO PUTRO
JAKARTA, KOMPAS – Semangat pantang menyerah wajib dimiliki setiap pemain yang berlaga di Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Dengan mentalitas ini, tim akan selalu bisa menemukan jalan untuk bangkit dan menghindari kekalahan.
Sikap tidak mau kalah ini terlihat pada pekan ke-15 yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2019). Salah satunya ketika SSB Big Stars Babek FA memperkuat serangan dan akhirnya bisa menahan imbang SSB Benteng Muda IFA, 1-1.
Pada menit ke-31, Benteng Muda lebih dulu unggul melalui gol yang dicetak Anang Aditya Triatmaja. Namun, mereka tidak mampu menambah keunggulan, bahkan berkurang kekuatannya, setelah Mulya Dewa Saputra diganjar kartu merah pada menit ke-52 akibat mendapat dua kartu kuning.
Melihat kondisi lawan yang sedikit pincang, pelatih Big Stars Babek, Bonni Safrudin Wijaya, mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 4-4-2 untuk mempertajam serangan. Di lini serang, ia memasukkan Arya Deva Saputra agar tim memiliki dua striker. Ia berduet dengan Muhamad Fajar Apriansyah di lini serang.
”Lini tengah kami sedikit lemah karena beberapa pemain tidak bugar. Jadi kami berusaha terus menyerang dengan langsung mengoper bola ke depan,” kata Bonni. Tekanan itu akhirnya membuahkan hasil ketika Fajar membobol gawang Benteng Muda menit ke-60, sesaat sebelum laga berakhir.
Big Stars Babek batal kalah, tetapi mereka juga tidak bisa mendapat poin dari hasil itu. Mereka mendapat pengurangan satu poin karena hanya membawa satu kiper. Liga Kompas berkomitmen untuk menjadikan kompetisi ini sebagai wadah para pemain muda menambah pengalaman berlaga, sehingga memiliki aturan untuk membawa lebih dari satu kiper. Semua pemain cadangan juga wajib dimainkan.
Menurut Bonni, dalam sepekan terakhir banyak pemainnya tidak berlatih. Beberapa pemain sakit dan ada pula yang tidak datang karena hujan. ”Hari Kamis dan Jumat kami paksakan untuk berlatih dan tidak semua datang,” ujar Bonni.
Kendala latihan juga dialami SSB Salfas Soccer. Mereka terpaksa mengubah jadwal latihan dari sore menjadi pagi hari agar tidak terhalang hujan. ”Kebetulan anak-anak sedang libur sekolah jadi tidak masalah mengganti jadwal latihan,” kata pelatih Salfas, Irwan Salam.
Sama seperti Big Stars Babek, Salfas juga bangkit ketika menghadapi SSB Kabomania dan laga berakhir imbang 2-2. Kabomania unggul lebih dulu dengan dua gol pada menit ke-1 dan ke-48. Salfas membalas dengan dua gol beruntun pada menit ke-50 dan ke-58.
”Kami mengubah taktik. Satu gelandang saya tarik dan saya masukkan penyerang yang bisa menusuk,” ujar Irwan. Ia menekankan kepada pemain bahwa menyerang merupakan cara satu-satunya yang harus dilakukan ketika sedang tertinggal. Ia bersyukur para pemain sudah menunjukkan semangat pantang menyerah.
Pada pekan ke-15 ini, persaingan di papan atas semakin ketat. Buperta Cibubur kehilangan poin karena kalah 0-1 dari Matador Mekarsari. Mereka masih berada di puncak klasemen sementara dengan 34 poin, namun dibayangi ketat oleh Matador di peringkat kedua dengan 32 poin.
Sumber : Kompas.ID