Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Melawan Cobaan dan Keterbatasan

Sejumlah tim peserta Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim ini mampu mendulang poin berharga di tengah kendala dan keterbatasan akibat bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.

 

Oleh  YULVIANUS HARJONO

 

JAKARTA, KOMPAS – Bencana banjir besar yang menimpa Jakarta dan sekitarnya sepekan terakhir ikut berdampak pada performa para tim di pekan ke-16 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (5/1/2020) di Jakarta Timur. Meskipun demikian, sejumlah tim mampu meraih poin penting dan hasil optimal di tengah situasi sulit penuh cobaan itu.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Gelandang SSB Metro Kukusan Ruben Oloan Aritonang (bawah) berebut bola dengan gelandang SSB Big Stars Babek FA Rafli Pratama (atas) dalam laga pekan ke-16 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020). Sebagai tim di papan bawah, Metro Kukusan berhasil menahan Big Stars Babek FA yang berada di peringkat lima besar meski berakhir tanpa skor, 0-0.

 

Banjir besar yang terjadi di Jakarta pada pergantian tahun, pekan lalu, berdampak ke salah satu peserta Liga Kompas musim ini, Big Stars Babek. Sekolah sepak bola (SSB) asal Jakarta Utara itu sempat tidak bisa mengasah diri seperti biasanya karena tempat latihannya, yaitu Lapangan Babek, terendam banjir hingga lebih dari 1 meter selama berhari-hari.

Tempat tinggal Ahmad Nendi, asisten pelatih Big Stars Babek, di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, bahkan terendam banjir hingga 1,5 meter. “Lapangan (di Babek) sudah seperti sawah, seluruhnya terendam banjir. Adapun banjir di rumah saya baru surut kemarin (Sabtu),” ujar Ahmad menceritakan cobaan yang dialami timnya sepekan terakhir ini.

Meskipun demikian, cobaan itu tidak menyurutkan semangat SSB itu untuk berlatih dan menyiapkan laga pekan ke-16 di Liga Kompas. Ahmad memilih tetap mendampingi tim saat mereka terpaksa mengungsi latihan di lapangan berumput sintetis di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, selama dua kali beruntun.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Striker SSB Metro Kukusan Ahmad Faiz (kanan) berebut bola dengan gelandang SSB Big Stars Babek FA Daffa Erisandy Alfarizi dalam laga pekan ke-16 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020). Sebagai tim di papan bawah, Metro Kukusan berhasil menahan Big Stars Babek FA yang berada di peringkat lima besar meski berakhir tanpa skor, 0-0.

Hasilnya, di tengah segala keterbatasan dan minimnya persiapan, Babek mendulang poin berkat hasil imbang 0-0 atas Metro Kukusan, kemarin. Ini memang bukan hasil maksimal bagi Big Star Babek yang berada di papan atas, saat melawan tim papan tengah. Namun, hasil ini tetap positif jika dikontraskan dengan kendala latihan dan bencana banjir yang menimpa. Big Star Babek kini berada di peringkat keempat klasemen sementara Liga Kompas musim 2019-2020 ini.

“Durasi latihan memang berkurang, dari biasanya empat kali menjadi hanya dua. Namun, kami berkomitmen tetap berlatih dalam situasi sulit apa pun. Motivasi anak-anak luar biasa. Mungkin inilah sebabnya kami menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan pada musim ini,” ujar Pelatih Big Stars Babek Bonni Safruddin Wijaya seusai laga itu.

Semangat serupa diperlihatkan Bintang Ragunan. Meskipun masih diliputi suasana prihatin akibat banjir, SSB asal Jakarta Selatan itu tetap berlatih normal, yaitu dua kali dalam sepekan terakhir.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Gelandang SSB Buperta Cibubur Qheizha Zhiddan Saputra (kanan) berebut bola dengan bek SSB Bintang Ragunan Muhammad Rachmadhan Iqbal  dalam laga pekan ke-16 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020). Laga ini berakhir imbang dengan skor 1-1.

Hasilnya, tim papan tengah di Liga Kompas musim ini itu mampu menahan imbang pemuncak klasemen, Buperta Cibubur, 1-1 pada laga lainnya, kemarin.

“Saya suka dengan sikap mental anak-anak. Mereka tetap komitmen dalam berlatih dan tidak terlalu terpengaruh masalah (banjir) dan liburan (akhir tahun),” ujar Pelatih Bintang Ragunan Teuku Chairul Waisal.

Menyusul hasil imbang itu, persaingan di puncak klasemen musim ini kian sengit.  Buperta kini harus berbagi posisi puncak dengan rivalnya, Matador Mekarsari, yang menang tipis atas tim juru kunci, BTC, 1-0. Baik Buperta dan Matador kini sama-sama mengemas 35 poin. Padahal, pada pekan ke 14, Buperta sempat unggul lima poin atas Matador.

Tidak hanya Buperta dan Matador, tim-tim lainnya juga sempat kesulitan mencetak gol. Produktivitas gol seluruh tim di pekan ke-16 memang anjlok drastis. Total hanya 11 gol tercipta dari delapan laga, kemarin. Jumlah gol ini anjlok dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu 17 gol tercipta.

Sumber: Kompas.ID

 

 

 

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer