Intan Soccer dan Kabomania Berbagi Nilai
Pada pertengahan babak kedua, Pelatih Kabomania Imral Usman memasukkan beberapa pemain baru berkarakter menyerang. Alhasil, lini pertahanan Intan Soccer mulai kedodoran karena terus ditekan pemain Kabomania.
Oleh PRAYOGI DWI SULISTYO
JAKARTA, KOMPAS — Sekolah Sepak Bola Intan Soccer Cipta Cendikia bermain imbang dengan skor 0-0 saat bertemu SSB Kabomania pada pekan ke-18 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020). Dengan hasil ini, kedua tim tertahan di papan tengah.
Intan Soccer terus menekan lawan sejak menit awal pertandingan dengan mengandalkan umpan pendek cepat. Kabomania merespons dengan memberikan tekanan kepada pemain lawan yang membawa bola.
Kabomania juga mematikan pergerakan gelandang Rafly I Selang yang selama ini menjadi pemain kunci Intan Soccer. Ketika Intan Soccer kehilangan bola, Kabomania pun melakukan serangan balik dengan cepat.
Kesulitan membongkar pertahanan lawan membuat pemain Intan Soccer terlihat frustrasi. Mereka beberapa kali melakukan tendangan spekulasi dari jarak jauh dengan harapan dapat tercipta gol. Namun, cara tersebut justru membuat peluang mereka terbuang sia-sia.
”Anak-anak terlihat putus asa karena selalu gagal mencetak gol. Itulah yang seharusnya diperbaiki. Mereka harus terus mencoba menciptakan momentum. Sayangnya, anak-anak tidak melakukannya,” ujar Pelatih Intan Soccer Yance Putra.
Ia berharap, pada pertandingan selanjutnya, anak didiknya mau mendengarkan saran pelatih. Mereka harus mulai belajar menerima masukan orang lain agar kemampuannya terus berkembang.
Ketika para pemain Intan Soccer mulai kelelahan dan frustrasi, Kabomania mampu membalikkan situasi. Pada babak kedua, Kabomania berhasil mengurung pertahanan Intan Soccer.
Pada pertengahan babak kedua, Pelatih Kabomania Imral Usman memasukkan beberapa pemain baru berkarakter menyerang. Alhasil, lini pertahanan Intan Soccer mulai kedodoran karena terus ditekan pemain Kabomania.
Gelandang Kabomania, Albi Zamzami Kholqi, dan penyerang Andika Restu Satriaji beberapa kali berhasil melakukan tusukan dari tengah dan sayap kanan. Namun, serangan yang mereka bangun selalu kandas karena kedisiplinan para pemain belakang Intan Soccer.
”Kami main terbuka dan selalu berikan tekanan kepada lawan. Serangan balik kami juga bagus. Pada babak kedua, kami lebih bagus sehingga mampu menghasilkan beberapa peluang. Saya biarkan anak-anak bermain leluasa sesuai dengan latihan yang sudah kami ajarkan,” ujar Imral.
Dengan hasil ini, Kabomania dan Intan Soccer masih belum beranjak dari peringkat ke-6 dan 7. Kedua tim hanya berjarak 2 poin.
Meramaikan persaingan
Dua tim papan tengah lain, Bintang Ragunan dan Benteng Muda IFA, juga bermain imbang dengan skor 2-2. Sementara itu, tim juru kunci, BTC, berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 1-0.
Matador Mekarsari kembali meramaikan persaingan di papan atas setelah mengalahkan tim papan bawah, Metro Kukusan, dengan skor 2-0. Dua gol Matador dicetak penyerang andalan Malik Kaldi. Matador berada di peringkat kedua dengan jarak tiga poin dari pemimpin klasemen sementara, Buperta Cibubur, yang telah mengumpulkan 41 poin.
Sumber: Kompas.ID