Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Tenang Hadapi Tekanan untuk Raih Kemenangan

Ketenangan menjadi kunci bagi para peserta Liga Kompas Kacang Garuda U-14 untuk meraih kemenangan. Sikap mental itu membantu para pemain menjalankan instruksi pelatih di lapangan.

 

Oleh  PRAYOGI DWI SULISTYO

 

JAKARTA, KOMPAS — SSB Siaga Pratama menjadi tim kejutan musim ini setelah mampu bersaing di papan atas Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Tren positif yang mereka raih dalam delapan laga terakhir berlanjut hingga pekan ke-18 setelah mengalahkan SSB Salfas Soccer, 2-0 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020).

 

Striker SSB Buperta Cibubur Alfin Esa Ahmad (kiri) mengontrol bola dihadapan gelandang SSB Oneway Soccer School Aditya Eza Ramdhana (kanan) dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020). Buperta mengalahkan Oneway SS dengan skor 3-0.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
19-01-2020

 

Dengan demikian, pada sembilan pekan terakhir Siaga Pratama baru kehilangan dua poin dari hasil imbang 0-0 melawan Kabomania, pekan lalu. Hasil itu cukup mengejutkan karena pada sembilan laga awal, mereka hanya menang tiga kali. Musim lalu, mereka finis pada peringkat ke-10 dengan raihan 22 poin. Saat ini, mereka telah mengumpulkan 37 poin dan berada di peringkat ke-3.

Ketenangan menjadi kunci Siaga Pratama untuk memperoleh hasil positif itu. Pada laga terakhir ketika bertemu Salfas Soccer, para pemain Siaga Pratama mampu keluar dari tekanan. Mereka dengan tenang mencari jalan keluar ketika lawan menekan pemain yang membawa bola.

Melihat lawan terus menekan, para pemain Siaga Pratama memanfaatkan kombinasi serangan dari kedua sayap dan tengah. ”Lawan selalu menekan pemain kami hingga di wilayah pertahanan. Jadi, kami cari jalan keluar dengan memanfaatkan kombinasi umpan dari kedua sayap dan lini tengah,” ujar Pelatih Kepala Siaga Pratama Kusnadi.

Strategi itu membuat pemain Salfas kebingungan sehingga beberapa kali membuat pelanggaran tidak perlu. Pada menit ke-50, Siaga Pratama mendapatkan tendangan bebas di dekat kotak penalti. Gelandang Adhan Ardiansyah yang mencetak gol pada babak pertama dipercaya mengambil tendangan bebas. Dengan cerdik, ia menempatkan bola di sudut kanan atas gawang.

Unggul dua gol membuat pemain Siaga Pratama semakin tenang. Mereka tidak terburu-buru untuk bertahan penuh. Ketika memperoleh kesempatan menyerang balik, mereka berusaha memanfaatkannya meskipun pada akhirnya gagal menambah gol.

 

Striker SSB Buperta Cibubur Alfin Esa Ahmad (kedua dari kanan) berusaha merebut bola dari bek SSB Oneway Soccer School Ramadan Adi Setiawan (kedua dari kiri) dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020). Buperta mengalahkan Oneway SS dengan skor 3-0.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
19-01-2020

 

Menurut Kusnadi, timnya dapat bermain dengan tenang karena terbiasa berlatih dengan pemain yang lebih senior agar tidak panik ketika mendapatkan tekanan dari lawan. Selain itu, mereka telah bermain bersama sejak masih berusia 10 tahun sehingga saling mengenal karakter rekan-rekannya.

Pelatih SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Yance Putra mengakui, ketenangan adalah kunci untuk meraih kemenangan. Sayangnya, mental tersebut masih belum dimiliki anak didiknya ketika bermain imbang dengan skor 0-0 melawan SSB Kabomania.

Para pemain Intan Soccer tampak putus asa ketika beberapa kali usaha mereka di babak pertama gagal berbuah gol. Semangat mereka mulai kendur di babak kedua sehingga Kabomania berhasil menguasai permainan.

Yance mengaku kecewa dengan sikap anak didiknya yang mudah putus asa dan tidak mau mendengarkan arahan pelatih untuk terus mencari peluang. Ia juga menyoroti pemainnya yang kurang tenang dalam mengambil keputusan dan lebih menuruti egonya. “Kami kurang tenang, padahal ketenangan adalah kunci untuk meraih kemenangan,” ujarnya.

 

Gelandang SSB Bina Taruna Joshua Brave Labang (kiri) berusaha merebut bola dari bek SSB Vila 2000 Aprijal Dzidan (kanan) dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020). Vila 2000 mengalahkan Bina Taruna dengan skor 3-1.
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)
19-1-2020

 

Tidak remehkan lawan

Selain ketenangan, sikap tidak meremehkan lawan juga diperlukan untuk meraih kemenangan. Sikap tersebut dilakukan pemain SSB Big Stars Babek FA ketika bertemu SSB Tajimalela FA.

Dari kemampuan individu pemain, Big Stars Babek lebih unggul dari Tajimalela yang hingga saat ini masih berkutat di papan bawah. Namun, mereka tetap tampil disiplin sehingga dapat menaklukkan Tajimalela dengan skor 2-0. Kemenangan ini membuat Big Stars Babek menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan hingga saat ini.

Empat bek Big Stars Babek yang dipimpin Ghani Falah Wijaya tidak pernah kehilangan posisi, meskipun mereka dituntut pelatih Bonni Safrudin Wijaya untuk membantu serangan. Kedua bek sayap Big Stars Babek terus bergerak membantu serangan dan pertahanan.

Bonni menegaskan, timnya tidak akan pernah melihat peringkat lawan di klasemen dalam menentukan strategi. Big Stars Babek tetap akan bermain secara maksimal untuk meraih kemenangan.

“Ketika di latihan, saya ajarkan mereka berbagai strategi termasuk membangun serangan dari bawah. Namun, pemain yang akan mengambil keputusan di dalam sebuah laga. Mereka lebih tahu kondisi di lapangan untuk bisa memenangi pertandingan,” ujar Bonni.

Sumber: Kompas.ID

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer