Uchida Sudirman, Jebolan Liga Kompas, Uji Coba di Liga Spanyol
Pemain Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2017/2018, Muhammad Uchida Sudirman, mengikuti percobaan di klub Liga Spanyol, Deportivo Alaves. Klub tersebut tergolong stabil menghuni papan tengah Liga Spanyol.
Oleh PRAYOGI DWI SULISTYO
JAKARTA, KOMPAS — Pemain Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2017/2018, Muhammad Uchida Sudirman, mengikuti percobaan di klub Liga Spanyol, Deportivo Alaves. Uchida dikenal sebagai bek tengah yang sangat tangguh dan disiplin.
Di Liga Kompas Gramedia (LKG), Uchida membela Sekolah Sepak Bola (SSB) ASIOP Apacinti. Remaja kelahiran Jakarta, 25 Maret 2003, tersebut terpilih sebagai kapten tim LKG-SKF Indonesia yang menduduki peringkat ketiga Piala Gothia 2018 di Gothenburg, Swedia.
Selepas berjuang bersama LKG-SKF Indonesia di Swedia, Uchida diperebutkan sejumlah klub sepak bola nasional. Pada akhirnya, ia bergabung dengan Persija U-16 dan U-18 yang berlaga di Liga Elite Pro Akademi U-16 dan U-18.
Bahkan, ia dipercaya menjadi kapten Persija U-16. Berkat penampilannya yang gemilang, Uchida pun dipanggil membela Indonesia pada Piala Asia U-16 2018 di Malaysia.
Bergabung bersama Persija menjadi berkah bagi Uchida. Ia dipilih klub berjuluk ”Macan Kemayoran” tersebut untuk mengikuti masa percobaan dengan Alaves.
Tim yang bermarkas di Vitoria-Gasteiz, Pais Vasco, itu adalah salah satu klub yang konsisten bermain di kasta tertinggi Liga Spanyol sejak musim 2016/2017 hingga sekarang. Klub tersebut tergolong stabil menghuni papan tengah Liga Spanyol.
”Saya mengikuti percobaan di Juvenile atau U-19 selama dua bulan setelah dikirim Persija,” ujar Uchida melalui pesan singkat, Senin (3/2/2020).
Prestasi tersebut cukup membanggakan bagi remaja yang memiliki tinggi badan 183 sentimeter itu. Ia dapat mengembangkan kariernya yang sudah dirintis sejak 2012.
Direktur Liga Kompas Kacang Garuda Caesar Alexey mengatakan, Uchida merupakan bek tengah yang sangat tangguh dan disiplin. ”Ia susah dilewati lawan dan tidak takut benturan. Ia juga unggul dalam duel di udara,” ujar Caesar.
Ia susah dilewati lawan dan tidak takut benturan. Ia juga unggul dalam duel di udara.
Uchida memiliki beberapa kelebihan lain, seperti mampu membagikan bola kepada rekannya di wilayah pertahanan dengan baik. Ia juga memiliki stamina dan kecepatan yang bagus sehingga berani adu fisik.
Meskipun masih muda, Uchida memiliki visi bermain yang bagus. Keunggulan utamanya adalah memiliki jiwa kepemimpinan. Ia pun terpilih menjadi kapten tim yang dibelanya.
Baca juga: Muhammad Uchida Sudirman Mengejar Mimpi ke Jepang
Selain sepak bola, Uchida juga merupakan seorang atlet bela diri. Ia pernah menekuni wushu dan meraih medali perunggu pada salah satu nomor seni dalam Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2010 di Beijing, China.
Pada SEA Games 2019 di Filipina, Uchida tampil di ring bela diri muay di nomor muay thai boran atau seni. Bersama rekannya, Lorens Walun, Uchida mampu merebut medali perunggu (Kompas, 5/12/2019).
Baca juga: Atlet Muda Serba Bisa
Selain dua cabang olahraga bela diri itu, Uchida juga pernah menekuni karate dan menjadi juara di sejumlah kejuaraan lokal tingkat remaja. Ia mengaku suka dengan sepak bola dan bela diri karena kedua olahraga tersebut penuh dengan adu fisik.
”Kedua olahraga tersebut memiliki keterikatan dan saling menunjang,” ujarnya.
Sumber: Kompas.ID