Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Profil Ridho Adi Nugraha: Hidup untuk Sepak Bola

Kondisi tersulit tidak menggoyahkan kecintaan Ridho Adi Nugraha pada sepak bola. Kecintaan dan prestasinya ini yang membuatnya terpilih sebagai pemain terbaik Liga Kompas Kacang Garuda U-14 bulan Januari.

 

Oleh  D HERPIN DEWANTO PUTRO

Memisahkan Ridho Adi Nugraha (15) dengan sepak bola menjadi usaha yang sia-sia. Bek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia ini sudah begitu mencintai sepak bola sejak kecil dan mantap menjadikan sepak bola sebagai jalan hidupnya. Tidak mengherankan jika dalam keadaan tersulit pun, Ridho tetap bisa bermain sepak bola dan meraih prestasi.

Bek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Ridho Adi Nugraha (kiri) bersama pesepakbola legendaris Indonesia Herry Kiswanto (kanan) yang menyerahkan plakat penghargaan pemain terbaik dalam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020). Ridho Adi Nugraha dinobatkan menjadi pemain terbaik bulan Januari Liga Kompas Kacang Garuda U-14.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
02-02-2020

Seperti yang terjadi pada tahun 2017, ketika ia terpilih untuk memperkuat tim DKI Jakarta dalam sebuah turnamen di Bangkok, Thailand, komitmennya untuk sepak bola mulai terlihat. Ketika sudah berada di bandara dan hendak berangkat, Ridho mendapat kabar duka bahwa ayahnya, Moeslim Suganda, meninggal dunia karena serangan jantung.

Berhubung saat itu masih pagi dan jadwal penerbangan beberapa jam lagi, Ridho masih menyempatkan pulang ke rumah. Pada sore harinya ia berangkat lagi ke bandara dan jadi berangkat ke Bangkok. Dalam turnamen itu, Ia dan rekan-rekannya meraih peringkat kedua dan Ridho mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik.

Ridho mengatakan ia harus jadi berangkat karena ayahnya merupakan sosok penting yang mendukung cita-citanya untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Ia tidak ingin mengecewakan ayahnya dan juga rekan-rekannya. “Saya waktu itu menjadi kapten, tidak boleh terlihat sedih di depan teman-teman,” katanya, Minggu (2/2/2020).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Ridho Adi Nugraha seusai memperkuat timnya berlaga melawan SSB Bina Taruna dalam laga lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020). Ridho Adi Nugraha terpilih sebagai pemain terbaik Liga Kompas  bulan Januari.

Sepeninggal ayahnya, tekad Ridho untuk menjadi pemain yang kelak bisa memperkuat tim nasional Indonesia semakin bulat. Ia kemudian kembali terpilih untuk memperkuat tim DKI Jakarta dalam berbagai turnamen sister City yang digelar di berbagai negara seperti China, Jepang, dan Jerman.

Ia tidak menyangka kegiatannya bermain bola di depan rumah bersama teman-temannya ketika masih duduk di kelas tiga SD bisa membawanya bermain ke luar negeri. Sejak kecil, hari-hari Ridho hanya diisi dengan sepak bola. Sampai malam pun Ridho yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara itu masih memainkan bola di dalam kamar.

“Orang tua anggap kami terlalu berisik lalu mereka kirim saya ke sekolah sepak bola,” kata Ridho.

SSB Persigawa merupakan tempat Ridho dilatih secara serius. Pada awal-awal latihan, ia diminta pelatih untuk menjadi penyerang.

Namun, lama-lama Ridho diminta untuk menjadi bek. Alasannya, Ridho memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekannya. Kelebihan ini memudahkannya untuk memenangi duel-duel udara di daerah pertahanan.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bbek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Ridho Adi Nugraha (depan) memenangi perebutan bola dengan bek SSB Oneway Soccer School Ramadan Adi Setiawan (belakang) pada laga pekan ke-15 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur,  29 Desember 2019.

Hingga ia ditarik untuk memperkuat SSB Intan Soccer Cipta Cendikia, Ridho semakin menikmati peran sebagai bek. “Menjadi bek itu saya bisa mengatur teman-teman dan kadang dijadikan kapten. Saya sudah nyaman menjadi bek,” kata Ridho yang mengidolakan bek Real Madrid, Sergio Ramos, dan bek Liverpool, Virgil Van Dijk.

Peran sebagai bek justru membuatnya bisa berkontribusi banyak untuk Cipta Cendikia di Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Hingga pekan ke-20, Cipta Cendikia termasuk tim yang mampu menjaga pertahanan dengan baik. Mereka sejauh ini baru kebobolan 14 gol.

Penampilan apik Ridho inilah yang memikat tim pemandu bakat Liga Kompas hingga Ridho bisa terpilih sebagai pemain terbaik bulan Januari 2020. Penghargaan itu pun semakin spesial karena Ridho berulang tahun pada 4 Januari.

Menjaga fokus

Anggota Tim Pemandu Bakat Liga Kompas, Heri Kiswanto, mengatakan Ridho memenuhi kriteria untuk menjadi yang terbaik. Selain memiliki postur tubuh yang ideal, Ridho juga punya teknik bagus dan kedisiplinan yang tinggi. Di ajang Liga Kompas, sikap pemain juga menjadi parameter penting karena ajang ini menyiapkan pemain sepak bola masa depan yang berkarakter kuat.

Bek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Ridho Adi Nugraha (kiri) bersama pesepakbola legendaris Indonesia Herry Kiswanto (kanan) yang menyerahkan plakat penghargaan pemain terbaik dalam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020). Ridho Adi Nugraha dinobatkan menjadi pemain terbaik bulan Januari Liga Kompas Kacang Garuda U-14.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
02-02-2020

“Saya hanya berpesan supaya Ridho tetap bisa fokus karena sekarang banyak faktor yang bisa mengganggu perkembangan seorang pemain muda,” kata Heri.

Ridho sendiri menyadari jalan untuk menggapai cita-citanya sebagai pemain timnas masih sangat panjang dan berat. Ia sudah sangat memahami bahwa ia tidak boleh salah langkah lagi agar cita-citanya tercapai.

“Saya harus terus merendah dan tidak sombong. Saya sering memotivasi diri sendiri untuk tidak cepat merasa puas. Tujuan saya masih jauh dan sekarang belum apa-apa,” kata Ridho. Untuk pemain seusianya, Ridho sudah menunjukkan kedewasaan dalam berpikir dan bertutur, seperti terlihat dalam pernyataannya itu.

Pelatih SSB Intan Soccer Cipta Cendikia, Yance Putra, pun bangga Ridho memiliki motivasi yang sangat tinggi. Bahkan, Ridho sering bertanya kepadanya mengenai apa yang masih kurang dalam latihan atau apa yang masih perlu diperbaiki. Ada kesadaran diri yang besar untuk terus berkembang.

“Ia ingin selalu menjadi yang terbaik dan saya ingin dia menjadi penerus Muhammad Roby,” kata Yance. Roby merupakan mantan bek timnas yang juga pernah berlatih di SSB Persigawa. Yance melihat Ridho punya peluang untuk bisa bermain lebih baik dari Roby.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bek SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Ridho Adi Nugraha seusai memperkuat timnya melawan SSB Bina Taruna dalam laga pekan ke-20 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Sekarang pilihan ada di tangan Ridho yang sekarang masih belajar di kelas IX SMP Negeri 223 Jakarta Timur. Jika sudah menjadikan sepak bola sebagai jalan hidupnya, semoga ia benar-benar bisa fokus berlatih dan kelak bisa mengharumkan nama bangsa dari lapangan hijau.

Sumber : Kompas.ID

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer