Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Buperta Cibubur Perlu Hati-hati

Persaingan di puncak klasemen Liga Kompas Kacang Garuda U-14 kembali terbuka seusai ditahannya Buperta Cibubur 2-2 oleh Intan Soccer. Buperta, tim pemuncak klasemen, wajib berhati-hati di delapan laga tersisa musim ini.
Oleh  ADRIAN FAJRIANSYAH
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago saat mengamati simulasi dan praktik strategi kepada para pemain perwakilan klub Liga Kompas Kacang Garuda U14 dalam pelatihan singkat (coaching clinic) yang diberikannya di Lapangan Sepak Bola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Kendati memimpin klasemen sementara Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 2019/2020, Sekolah Sepak Bola (SSB) Buperta Cibubur harus ekstra hati-hati jika tidak ingin tersalip tim lain. Apalagi, kini persaingan di klasemen papan atas kian ketat dan semua tim ingin menaklukkan Buperta Cibubur.

Kesadaran untuk berhati-hati kian tumbuh di benak jajaran pelatih dan pemain Buperta Cibubur setelah ditahan Intan Soccer Cipta Cendikia 2-2 pada pekan ke-22 LKG di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020). Padahal, Buperta sangat mendominasi laga itu.

Bahkan, mereka sempat unggul lebih dahulu 2-0 berkat dua gol penyerang Alfin Esa Ahmad pada menit ke-11 dan ke-33. Namun, di pengujung akhir laga, mereka justru bisa dikejar 2-2 berkat gol penalti oleh gelandang Intan Soccer Ridho Adi Nugraha pada menit ke-50 dan gol tendangan bebas pemain sayap M Rafli I Selang pada menit ke-59.

Gol Rafli lahir begitu dramatis. Timnya mendapatkan hadiah tendangan bebas persis di depan garis wilayah kiper Buperta Cibubur. Sang kiper  melakukan pelanggaran dengan memegang bola tipis di depan garis itu. Rafli, yang ditunjuk tim mengeksekusi tendangan bebas itu, melakukan tembakan pelan ke ujung kiri atas penjaga gawang lawan.

Ternyata, bola itu bisa meluncur melengkung sehingga tidak mampu dihalaui penjaga gawang. Selang beberapa detik kemudian, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Tiga poin yang sejatinya bisa diraih Buperta pun lepas dan berganti hanya satu poin.

Dengan hasil itu, Buperta memang masih memimpin klasemen dengan 49 poin dari 22 laga. Namun, keunggulan poin mereka sekarang hanya terpaut empat poin di atas SSB Matador Mekarsari yang berada di peringkat kedua dengan 45 poin dari 22 laga.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tangan gelandang SSB Buperta Cibubur, Prasetya Eko Bimantara (kanan), tersentuh bola saat berebut dengan striker SSB Oneway Soccer School, Sem Danantyo, dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepak Bola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2020). Buperta mengalahkan Oneway SS dengan skor 3-0.

Pada laga sebelumnya, Matador mampu menaklukkan tim peringkat ketiga SSB Siaga Pratama dengan skor 2-1. Gol kemenangan mereka diciptakan Muhammad Fujiansyah pada menit ke-29 dan Chandra Darmansyah pada menit ke-57, sedangkan satu-satunya gol Siaga Pratama dibuat Muhammad Ghali Al Jabar pada menit ke-59.

Pelatih Buperta Jumhari Saleh mengatakan, hasil laga kali ini benar-benar menjadi peringatan bagi timnya. Mereka harus ekstra hati-hati jika tidak ingin dijegal untuk meraih juara pada musim ini.

Salah satu upaya, meningkatkan stamina para pemain. Latihan fisik biasanya hanya 30 menit setiap sesi latihan yang dilakukan pada Selasa, Kamis, dan Jumat. Dia berencana menambah durasi latihan fisik menjadi 45 menit setiap sesi latihan.

”Penambahan durasi latihan fisik ini penting untuk meningkatkan daya tahan pemain. Sekarang, cuaca tak menentu. Saat hujan, lapangan tergenang. Kondisi itu membuat permainan semakin berat. Kalau tidak ada stamina ekstra, pemain akan keteteran. Dalam laga pekan ini, hasil imbang itu karena fisik pemain kedodoran dan ditambah pemain inti banyak cedera,” ujar pelatih yang turut menangani tim LKG-SKF Indonesia pada Piala Gothia 2019 itu.

Siap menjegal

Langkah Buperta untuk juara memang tak mudah. Apalagi, semua tim pesaing di papan atas semakin bersemangat menjalani sisa kompetisi yang hanya tinggal delapan laga dengan hasil optimal. Menurut mereka, tidak ada yang tidak mungkin, termasuk mengusur Buperta dari singgasana puncak klasemen.

Hal itu antara lain ditunjukkan tim debutan Bintang Ragunan. Pekan ini, mereka menaklukkan runner up musim lalu, Salfas Soccer School, 2-1. Gol kemenangan mereka diciptakan Nadhif Rizqullah pada menit ke-45 dan Marelinus Amaola pada menit ke-50. Adapun gol tunggal Salfas dibuat Fathan Mubinah Sugiatna pada menit ke-40.

Dengan kemenangan itu, Bintang Ragunan merangsek naik ke peringkat keenam dari sebelumnya kedelapan. Mereka meraih 35 poin dari 22 laga atau tertinggal  13 poin dari Buperta di posisi pertama.

Pelatih Bintang Ragunan Teuku Chairul Wisal menyatakan, poin mereka memang terpaut jauh dari tim-tim papan atas, terutama dari Buperta. Namun, mereka tetap mencoba berbuat seoptimal mungkin di sisa delapan laga musim ini. Jika bisa menyapu bersih kemenangan laga-laga tersisa musim ini, mereka bisa duduk di tiga atau empat besar.

”Kami ingin mengejar prestasi sebaik-baiknya pada musim perdana kami tampil di LKG ini. Dengan prestasi yang baik, ini akan menjadi motivasi untuk pemain saat ini ataupun musim depan. Apalagi, ada sembilan pemain kelahiran 2006 di tim ini yang masih bisa bermain untuk musim depan,” kata pelatih kelahiran Aceh tersebut.

Pelatih SSB Bina Taruna Izak Jeffry Dodi Sahetapy menyatakan, tiada yang tidak mungkin dalam suatu kompetisi. Walaupun kini timnya berada di peringkat ketujuh dengan 34 poin dari 22 laga, pelatih keturunan Maluku itu yakin masih bisa menjadi juara liga musim ini.

”Sepanjang liga belum selesai dan belum ada tim yang pasti juara, kami akan terus berjuang sebaik-baiknya hingga akhir (musim). Kami yakin masih ada keajaiban. Jadi, kami akan berusaha membuat keajaiban itu,” kata pelatih tim juara LKG musim lalu tersebut.

Sumber : Kompas.ID

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer