“Coaching Clinic” Liga Kompas Kacang Garuda Bersama Jacksen F Tiago
Liga Kompas Kacang Garuda mengadakan coaching clinic bersama pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago. Jacksen diundang karena memiliki pengalaman sebagai penyerang yang tajam dan memahami strategi menyerang.
Oleh ADRIAN FAJRIANSYAH
JAKARTA, KOMPAS – Pada pekan ke-22 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020), pengelola liga akan memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain mengikuti coaching clinic bersama pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago. Acara berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.30.
Bagi sejumlah pelatih SSB peserta, coaching clinic ini memang singkat tetap bisa memberikan makna mendalam untuk memotivasi para pemain muda terus berjuang dengan maksimal mengapai mimpi menjadi pemain sepak bola yang berkualitas di masa depan.
Pengelola liga telah mengumpulkan 22 pemain untuk mengikuti coaching clinic bersama pelatih asal Brasil itu.
Pelatih SSB Oneway Soccer School TB Wahyudinsyah dihubungi dari Jakarta, Sabtu (15/2/2020), mengatakan, sejatinya, coaching clinic ini amat singkat. Lalu, kegiatan itu digelar di sela pertandingan. Secara jujur, tidak banyak ilmu yang bisa disampaikan oleh pemateri dan yang bisa diserap pemain di waktu seperti itu.
Namun, dengan nama besar Jacksen, coaching clinic itu pasti akan menjadi pengalaman berkesan untuk para pemain yang ikut. Ini diharapkan menjadi motivasi mereka untuk terus berkembang dan menjadi pemain berkualitas jika terus melanjutkan karir sepak bolanya.
Pemain inti tetap sedang tidak dapat giliran bermain pada pekan ini guna menyesuaikan syarat pemerataan kesempatan bermain. “Saya berharap ke depan, pengelola liga membuat waktu khusus untuk coaching clinic di luar jadwal pertandingan. Ini akan memberikan dampak optimal dan benar-benar menjadi ruh LKG sebagai liga pembinaan pemain muda,” ujarnya.
Sejumlah SSB memang mengirim pemain yang tidak bermain di pekan ini untuk ikut coaching clinic. Salah satu alasannya pemain akan kelelahan jika ikut coaching clinic dan bertanding sekaligus.
Namun, tetap ada SSB yang mengirim pemain ikut coaching clinic dan bertanding sekaligus. Salah satunya SSB Bintang Ragunan yang mengutus bek kanan Farhanta.
Pelatih SSB Bintang Ragunan Teuku Chairul Wisal menuturkan, Farhanta adalah pemain berbakat milik timnya. Terbukti, walau kelahiran 2006, dia sudah menjadi pemain inti tim. Dia pun mendapatkan beasiswa dari Yanmar Foundation Jepang karena bakat bolanya.
Secara keseluruhan, Farhanta punya kelebihan tekun berlatih. Dia pun punya kemampuan dan daya tahan yang cukup baik. “Dengan ikut coaching clinic itu, kami harap Farhanta bisa menyerap banyak ilmu-ilmu baru baik untuk di lapangan maupun di luar lapangan yang diberikan oleh dari Jacksen. Dengan bekal itu, dia diharapkan bisa terus berkembang. Apalagi dia masih bisa memperkuat Bintang Ragunan untuk LKG musim depan,” katanya.
Memperbaiki teknik menyerang
Menurut pengelola liga, Jacksen dipilih sebagai pemateri karena dianggap punya pengalaman sebagai penyerang subur, terutama di Liga Indonesia. Dia juga terkenal sebagai pelatih yang memahami strategi menyerang baik ketika menangani klub maupun timnas Indonesia.
Melalui Jacksen, para pemain LKG diharapkan lebih matang dalam menyerang dan bisa berdampak ke timnya masing-masing agar lebih produktif. Apalagi, salah satu masalah sepak bola nasional saat ini adalah minim penyerang-penyerang haus gol seperti era 1990-an. Dengan bekal ilmu dari Jacksen, pemain muda yang ada di LKG ini diharapkan bisa tumbuh menjadi harapan baru lahirnya penyerang-penyerang potensial yang punya naluri gol tinggi.
“Coaching clinic ini merupakan bagian dari semangat pengelola LKG mencetak bibit pemain muda nasional yang unggul dan kompetitif di masa depan. Melalui coaching clinic ini, para pemain diajarkan teknik-teknik dasar, strategi, dan pola menyerang maupun transisi yang benar,” ujar Direktur Kompetisi LKG Yulvianus Harjono.
Mantan Direktur LKG Adi Prinantyo menyampaikan, ini bukan kali pertama LKG mengadakan coaching clinic dengan pemateri tokoh sepak bola nasional. Sebelumnya, mereka pernah menghadirkan legenda sepak bola nasional Bambang Pamungkas dan pelatih kawankan nasional Indra Sjafri untuk memberikan pembekalan materi dasar sepak bola kepada para pemain.
Mereka pun pernah mengadakan uji tanding pemain pilihan LKG melawan Gamba Osaka U-14 pada 2013. “Acara-acara di luar komperisi ini merupakan ajang untuk menambah pengalaman pemain,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.ID