Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Persaingan Dua Pemain Tersubur

Memasuki pekan ke-24, persaingan tak hanya terjadi di antara dua tim teratas, Buperta Cibubur dan Matador Mekarsari. Bomber kedua tim, Alfin Esa Ahman (Buperta) dan Malik Kaldi (Matador), juga bersaing jadi top scorer.

 

Oleh: MUHAMMAD IKHSAN MAHAR

 

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Striker SSB Buperta Cibubur, Alfin Esa Ahmad (kiri), mengontrol bola di hadapan gelandang SSB Oneway Soccer School, Aditya Eza Ramdhana, pada laga Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepak Bola GOR Ciracas, Jakarta Timur, 19 Januari 2020. Hingga pekan ke-23, Alfin memimpin daftar pencetak gol dengan koleksi 18 gol.

JAKARTA, KOMPAS — Pekan ke-24 Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 musim 2019/2020 menghadirkan persaingan dua pencetak gol terbanyak, yakni Alfin Esa Ahmad dan Malik Kaldi. Tidak hanya bersaing untuk menjadi pemain tersubur, Alfin dan Malik sama-sama berburu gol untuk membawa timnya menjadi juara.

Alfin, penyerang Buperta Cibubur, memimpin daftar pencetak gol terbanyak Liga Kompas musim ini dengan 18 gol. Koleksi gol Alfin mencapai 45 persen dari total 40 gol Buperta hingga pekan ke-23. Jumlah gol Buperta menjadikan mereka tim paling produktif dan membawa mereka memuncaki klasemen dengan 50 poin.

Akhir pekan lalu, Alfin melewatkan kesempatan untuk menambah pundi gol. Melawan tim juru kunci BTC, Buperta ditahan imbang tanpa gol. Hasil itu memutus rantai gol Alfin yang selalu mencetak gol di tiga laga sebelumnya.

Alfin mengatakan, dirinya kekurangan asupan bola-bola matang dari rekan setimnya. Selain itu, Buperta yang bermain ketika hujan masih mengguyur di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, juga kesulitan mengontrol bola karena lapangan licin.

”Kami bertekad untuk memperbaiki kerja sama tim di pekan ke-24. Lawan yang kami hadapi tidak mudah, peringkat keempat Big Stars Babek FA sehingga kami harus lebih kreatif untuk menciptakan peluang di kotak penalti,” ujar pemain bernomor punggung 10 itu di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Striker SSB Matador Mekarsari, Malik Kaldi (kiri), menyundul bola di hadapan gelandang SSB Villa 2000, Niko Reyhan Saputra, pada laga Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan Sepak Bola GOR Ciracas, Jakarta, 23 Februari 2020. Malik telah mencetak 14 gol dan membayangi striker Buperta Cibubur, Alfin Esa Ahmad, dalam daftar pencetak gol terbanyak.

Sementara itu, Malik telah menyumbangkan 14 gol dari 32 gol yang dicetak tim Matador Mekarsari. Malik membuntuti Alfin di daftar pencetak gol terbanyak. Pekan lalu, gol tendangan jarak jauh Malik menjadi penentu kemenangan Matador atas Villa 2000. Lewat gol itu, Malik membawa Matador memperkecil selisih poin dari Buperta di puncak klasemen menjadi tinggal dua poin.

Malik menceritakan, golnya berupa tendangan mengarah tiang jauh memang telah dilatih khusus. Malik berposisi sebagai penyerang sayap kiri dan menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan utama menendang sehingga ia bisa menusuk ke jantung pertahanan lawan melalui penetrasi dari sisi lapangan. Ketika ada ruang menembak, ia selalu berupaya menempatkan bola di sudut paling jauh dari jangkauan kiper.

”Coach Supri (Supriyono Prima) selalu meminta saya melatih kemampuan tendangan ke arah tiang jauh. Itu yang menjadi kekuatan saya untuk setiap pertandingan,” ucapnya.

Malik berharap mampu tampil konsisten bagi Matador di tujuh pekan tersisa musim ini, dengan mencetak gol di setiap laga, agar ia bisa mengantarkan Matador meraih trofi juara.

Persaingan juara

Meski telah berada di jalur juara, Alfin dan Malik merasa tim mereka masing-masing masih perlu perbaikan untuk meraih hasil maksimal di akhir musim. Alfin mengungkapkan, keunggulan poin dan berada di puncak klasemen membuat rekan-rekannya terbebani. Hasilnya, mereka hanya meraih satu poin pada dua laga pamungkas.

”Kami tidak ingin tersandung lagi. Tekad kami adalah menyapu kemenangan di sisa pertandingan,” ujarnya.

Pelatih Buperta Jumhari Saleh menilai, permasalahan mental menjadi penyebab penampilan anak asuhannya menurun di pekan ke-22 dan ke-23. Karena itu, ia berupaya untuk meningkatkan motivasi para pemain agar bisa kembali ke jalur kemenangan.

Serupa dengan Alfin, Malik juga menilai timnya masih perlu menyempurnakan penampilan. Dia menyebutkan, pertahanan dan lini tengah yang sering lengah ketika sudah unggul kerap menjadi kelemahan Matador.

Pelatih Matador Supriyono Prima mengatakan, dirinya selalu mengevaluasi penampilan timnya di setiap pertandingan. Latihan akan terus dilakukan untuk menutup kelemahan dan memperkuat ketajaman tim di pekan selanjutnya. Latihan simulasi strategi selalu dilakukan pada hari Jumat untuk menyesuaikan lawan yang akan dihadapi di laga berikutnya.

 

 

 

Sumber: KOMPAS.ID

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer