Para Pemburu Gelar Kehilangan Fokus
Tim-tim papan atas Liga Kompas Kacang Garuda U-14 kehilangan fokus menjelang akhir musim. Dua tim teratas, Buperta Cibubur dan Matador Mekarsari, kehilangan poin penting pada pekan ke-25, Minggu (8/3/2020) di Ciracas.
Oleh: KELVIN HIANUSA
JAKARTA, KOMPAS — Tim-tim papan atas Liga Kompas Kacang Garuda U-14 mulai kehilangan fokus bermain jelang akhir musim. Mereka tidak lagi berkonsentrasi untuk menunjukkan filosofi permainannya karena lebih fokus pada perburuan gelar itu sendiri.
Pada pekan ke-25, Minggu (8/3/2020), di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, para pemburu gelar liga kembali terpeleset. Pemuncak klasemen Buperta Cibubur ditahan imbang Kabomania, 0-0. Adapun peringkat kedua klasemen Matador Mekarsari juga imbang dengan tim papan bawah Benteng Muda IFA, 1-1.
Matador, yang di atas kertas unggul atas lawannya, tidak mampu membawa pulang tiga poin penuh. Setelah unggul 1-0 hampir sepanjang laga, mereka kecolongan di sepuluh menit terakhir dengan melakukan gol bunuh diri.
Adalah pemain Matador, M Al Rafif Adriawan, yang mencetak gol ke gawang timnya sendiri. Saat itu, ia berupaya menyapu bola dalam situasi kemelut di kotak penalti. Namun, bola justru mengarah ke gawang timnya.
Kekecewaan tampak jelas di raut wajah Pelatih Matador Supriyono Prima. ”Saya tidak ngerti lagi. Yang saya tahu sepak bola itu seni, sebuah proses, tetapi mereka sama sekali tidak memperlihatkan proses bermain yang seharusnya,” katanya selepas laga itu.
Matador bermain tanpa pola yang jelas sepanjang laga. Meskipun menguasai permainan, mereka kebingungan dalam membangun serangan. Gol semata wayang mereka melalui M Fujiansyah pada menit ke-20 bukan berasal dari skema yang dilatih.
”Gol tadi hanya keberuntungan kami. (Itu bermula) dari pantulan, terus berhasil dimanfaatkan. Ini jauh sekali dari apa yang kami sudah latih,” jelas Supriyono.
Dalam latihan, pemain-pemain Matador dilatih skema menyerang dari sayap maupun tengah. Di samping itu, skema membangun serangan dari bawah juga terus dilatih sebelum laga.
Menurut Supriyono, pemainnya mulai kehilangan fokus bermain. Para pemain terpukau dengan hasil yang sudah didapat. Konsentrasi pemain lebih tertuju untuk merebut puncak klasemen dari tangan Buperta. ”Hasilnya, mereka jadi anggap remeh (lawan) di lapangan dan justru jadi kecolongan,” tambahnya.
Matador gagal mengudeta posisi Buperta yang juga meraih hasil imbang pada laga pekan ke-25. Tim asal Bogor, Jawa Barat, ini masih tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen. Adapun hasil seri ini merupakan kedua kali beruntun bagi mereka setelah minggu lalu juga ditahan Salfas Soccer.
Pada pertandingan lain, permainan kurang prima juga ditampilkan peringkat ketiga klasemen Siaga Pratama. Meski begitu, mereka cukup beruntung karena berhasil memenangi pertandingan atas Tajimalela FA, 2-1.
Tendangan spekulatif
Siaga Pratama tertinggal dulu pada babak pertama melalui aksi solo penyerang Tajimalela, Tengku Ahmad Alif. Setelah tertinggal, mereka mulai agresif menyerang. Keberuntungan datang pada 20 menit terakhir menjelang laga usai.
Tendangan spekulatif M Sakti Pahreji yang bermaksud membuat umpan silang berhasil masuk ke jaring gawang lawan. Gol ini dilengkapi dengan sundulan rekannya, Rio Ferdinan, yang memanfaatkan tendangan sudut sehingga skor pun berbalik lima menit setelahnya.
”Kami lengah. Itu permasalahan tadi, jadi sempat ketinggalan di babak pertama. Anak-anak seperti tidak fokus bermain hari ini. Semoga tidak terulang lagi,” kata kapten tim Siaga Pratama, M Galih Aljabbar.
Kami lengah. Itu permasalahan tadi, jadi sempat ketinggalan di babak pertama. Anak-anak seperti tidak fokus bermain hari ini. Semoga tidak terulang lagi.
Pelatih Siaga Pratama Kusnadi mengatakan, permainan anak asuhnya mengecewakan. Permainan mereka bahkan tidak lebih baik dibandingkan dengan pekan lalu saat tim ditahan imbang Bintang Ragunan.
”Mungkin karena persiapan minim juga atau karena tim anggap remeh. Ini tidak boleh terjadi lagi karena sudah terbukti saat anggap remeh, lawan akan mencuri. Seperti halnya pertandingan Matador lawan Benteng Muda,” terang Kusnadi.
Kemenangan ini membuat Siaga Pratama berhasil menipiskan jarak dari Matador (2 poin) dan Buperta (4 poin). Peluang juara mereka masih terbuka sangat lebar di lima pertandingan sisa musim ini.
Sumber: KOMPAS.ID